Liputan6.com, Jakarta Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengingatkan agar masyarakat tidak lengah menjalankan protokol kesehatan. Doni menyampaikan kembali bahwa penyakit ini bisa menyebabkan kematian.
"Dalam berbagai kesempatan saya sering mengatakan, mohon maaf kalau keras, (bahwa) COVID-19 ibarat malaikat pencabut nyawa," tutur Doni dalam konferensi pers siang ini, Senin (27/7/2020) usai Rapat Terbatas bersama Presiden Joko Widodo.
Baca Juga
Bukan tanpa sebab Doni menyampaikan hal itu. COVID-19 telah menyebabkan lebih dari 600 ribu orang di dunia meninggal dan di Indonesia lebih dari 4.000 jiwa.
Advertisement
Bila menilik data dari John Hopkins University pada Senin, 27 Juli 2020 pukul 14.03 WIB ada 648.937 orang yang meninggal dunia karena COVID-19. Di Indonesia, berdasarkan data yang dibagikan Satgas COVID-19 menunjukkan ada 4.781 kasus yang meninggal hingga 26 Juli 2020.
Doni pun menekankan bahwa COVID-19 betul-betul ada di sekitar kita. Bukan konspirasi, bukan rekayasa.
"Sekali lagi, seluruh komponen masyarakat harus sadar ini bukan konspirasi, ini bukan rekayasa," tuturnya.
Saksikan juga video berikut ini:
Belajar dari Wabah Flu Spanyol 1918
Doni mengatakan bahwa Indonesia juga pernah mengalami wabah flu Spanyol yang terjadi pada Maret 1918 hingga September 1919. Saat itu, Flu Spanyol menyebabkan kematian di Pulau Jawa amat banyak.
"Di Pulau Jawa saja, dari catatan Michigan University, korban jiwa di masa pemerintahan kolonial Belanda ada 4 juta jiwa. Ini suatu peristiwa yang harus kita petik pelajaran," tegasnya.
Dia pun terus mengingkatkan kepada masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan dengan cara menjaga jarak, memakai masker, dan sering-sering mencuci tangan menggunakan sabun dibilas dengan air mengalir.
Lalu, upaya pencegahan penularan COVID-19 adalah upaya bersama, Doni mengajak agar masyarakat mau mengingatkan orang lain tentang pentingnya menjalankan protokol kesehatan.
Advertisement