Kemenkes RI dan WHO Bakal Kembangkan Vaksin COVID-19 Teknologi Baru

Kemenkes RI dan WHO bakal mengembangkan vaksin COVID-19 dengan teknologi baru.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 31 Jul 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2021, 19:00 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Saikin ke PT Fyrom International, salah satu produsen alat kesehatan buatan dalam negeri di Bekasi pada 28 Juni 2021. (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mengembangkan vaksin COVID-19 dengan teknologi baru. Teknologi baru yang dimaksud adalah vaksin COVID-19 berbasis nucleic acid mRNA.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, rencana mengembangkan teknologi vaksin COVID-19 nucleic acid mRNA memasuki tahap finalisasi. Pengembangan vaksin ini pun seiring perkembangan global, yang mana perlu kemajuan terkait pengembangan vaksin.

"Berkaitan vaksin COVID-19, saya sedang dalam tahap finalisasi dengan WHO membangun global health untuk vaksin teknologi nucleic acid mRNA di Indonesia," ungkap Budi Gunadi dalam acara Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (UNAIR) Untuk Percepatan Penanganan COVID-19, Jumat (30/7/2021).

"Karena dari sisi tataran sistem kesehatan global, ini dirasa perlu."

Vaksin COVID-19 berbasis nucleic acid (asam nukleat) menggunakan bahan genetik dari virus atau bakteri penyebab penyakit (patogen) untuk merangsang respons imun terhadapnya. Tergantung pada vaksinnya, materi genetik bisa berupa DNA atau RNA.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Kerja Sama dengan Ahli Biologi Molekuler UNAIR

FOTO: WNA Ikut Jalani Vaksinasi COVID-19 Massal di Bali
Seorang petugas kesehatan (kanan) bersiap untuk memberikan vaksin virus corona COVID-19 AstraZeneca di klinik vaksinasi massal darurat di Denpasar, Bali, Selasa (6/7/2021). Indonesia tengah memerangi gelombang infeksi baru yang belum pernah terjadi sebelumnya. (SONNY TUMBELAKA/AFP)

Adanya rencana pengembangan vaksin COVID-19 berteknologi nucleic acid mRNA, Budi Gunadi Sadikin berharap dapat bekerja sama dengan ahli biologi molekuler UNAIR.

"Saya sangat berharap teman-teman ahli biologi molekuler bisa bekerja sama dengan Kemenkes untuk ikut meyakini WHO. YA, meNdorog agar global manufacturing vaksin ini bisa dilakukan di Indonesia," harapnya.

Menurut Menkes Budi Gunadi, UNAIR termasuk universitas yang paling maju dalam melakukan riset pengembangan vaksin di Indonesia. Salah satunya, ikut terjun mengembangkan vaksin COVID-19 Merah Putih.

"Saya merasa harusnya kita bisa lebih membantu mengakselerasi kebutuhan vaksin dan memproduksi vaksin. Saya lihat UNAIR ini yang paling maju," lanjutnya.

"Jadi, untuk strategi vaksinasi, jangan bosan mengingatkan saya."

Infografis Covid-19 Delta Plus Terdeteksi di Indonesia

Infografis Covid-19 Delta Plus Terdeteksi di Indonesia
Infografis Covid-19 Delta Plus Terdeteksi di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya