Menkes Budi Akui Kebobolan Varian Delta, Kurang Ketat Jaga Sisi Laut

Menkes Budi Gunadi mengakui kebobolan Varian Delta karena kurang ketat jaga pintu masuk Indonesia sisi laut.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 14 Sep 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2021, 15:00 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meninjau Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Haji Jakarta pada Minggu, 11 Juli 2021 pagi. (Dok Rokom Kementerian Kesehatan RI/Loka)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengakui kebobolan Varian Delta masuk ke Indonesia. Hal ini dinilai kurang ketat menjaga pintu masuk Indonesia dari sisi laut.

"Kita bisa lihat bahwa pintu masuk kemarin yang lonjakan Varian Delta, kita agak kebobolan. Karena kita lupa menjaga dari sisi lautnya," ungkap Budi Gunadi saat Rapat Kerja Komisi IX DPR RI pada Senin, 13 September 2021.

"Banyak kapal-kapal pengangkut barang yang masuk ke Indonesia dari India. Pada waktu itu, mereka diizinkan mendarat, sehingga banyak menurunkan penumpang."

Berdasarkan data Kemenkes periode 28 Desember 2020-10 September 2021, pelaku perjalanan yang terdeteksi masuk melalui pintu sisi laut dan karantina berjumlah 29.542 orang. Dari jumlah tersebut, rata-rata yang melakukan entry test 65 persen dan 28 persen exit test.

Rincian kedatangan dari sisi laut (pelabuhan), di antaranya:

  1. Laut Benoa dan Celukan Bawang, Denpasar 241 orang, 100 persen entry test dan exit test
  2. Nunukan, Tarakan 1.211 orang, 100 persen entry test, 83 persen exit test
  3. Tanjung Pinang 929 orang, 100 persen entry test, 88 persen exit test
  4. Batam 27.161 orang, 62 persen entry test, 23 persen exit test

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Penyebaran Varian Delta Eksponensial

Tenda Darurat di RS dr Sintanala Dipenuhi Pasien COVID-19
Pasien yang terpapar Covid-19 antre di luar tenda darurat yang didirikan di RSUP dr Sintanala, Kota Tangerang, Rabu (30/6/2021). Pasien yang mengantre di luar tenda harus menunggu dengan menggunakan Kursi Roda. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Budi Gunadi Sadikin menekankan, dampak masuknya varian virus Corona baru di Indonesia, khususnya Delta. Ketika masuk ke Indonesia, penyebaran Varian Delta menyebar luas dan mendominasi hasil Whole Genome Sequencing (WGS).

"Sekitar Februari-Maret 2021 masuk Varian Delta, yang kemudian meningkat penyebarannya secara eksponensial mulai di bulan Juni ya, sesudah Lebaran," tegasnya.

"Kalau ini tidak terjaga dengan baik, dikawal maka bisa menyebar dengan sangat cepat dan menguasai landscape dari varian-varian lainnya. Penting bagi kita menjaga border (perbatasan) pintu-pintu masuk internasional, memperketat yang namanya entry dan exit test, termasuk juga mendisiplinkan proses karantina."

Data Badan Litbangkes Kemenkes periode Januari-11 September 2021, dari 6.161 sekuens yang ditelusuri, total kasus Varian Delta sebanyak 2.471. Provinsi dengan jumlah kasus Varian Delta terbanyak, antara lain:

  • DKI Jakarta 825
  • Jawa Barat 383
  • Kalimantan Timur 299
  • Jawa Tengah 196
  • Nusa Tenggara Timur (NTT) 102

Infografis Covid-19 Delta Plus Merebak

Infografis Covid-19 Delta Plus Merebak
Infografis Covid-19 Delta Plus Merebak (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya