Jelang Nataru, Kemenkes Tegaskan PPKM Masih Level 1

PPKM Level 1 masih diterapkan menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 10 Des 2022, 09:08 WIB
Diterbitkan 10 Des 2022, 08:53 WIB
Suasana Gedung Sarinah Pasca Renovasi
Seorang pria melintas di depan Gedung Sarinah pascarenovasi di Jakarta, Minggu (20/2/2022). Pusat perbelanjaan atau mal tertua di Indonesia itu akan dibuka untuk umum mulai 21 Maret 2022. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Jelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru) yang sebentar lagi tiba, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia menegaskan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) masih berada di Level 1. Belum ada perubahan kebijakan Levelling PPKM.

Penegasan di atas disampaikan Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi. Kebijakan PPKM Level 1 di seluruh wilayah Indonesia kembali diperpanjang, yang mulai berlaku 6 Desember 2022 sampai 9 Januari 2023.

"Kan kemarin baru keluar juga tuh evaluasi PPKM, kebijakannya masih belum dicabut -- Level 1 PPKM," tegas Nadia usai acara 'Pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pejabat Fungsional Ahli Utama' di Gedung Kemenkes RI Jakarta, ditulis Sabtu (10/12/2022).

Evaluasi PPKM juga terus dilakukan setiap dua minggu sekali. Pembahasan evaluasi dilakukan dalam rapat kabinet lintas sektor.

"PPKM kan masih terus kita evaluasi. Kami evaluasi tiap dua minggu, sekarang kita masih terus Level 1," sambung Nadia.

Perpanjangan PPKM terbaru tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (InMendagri) Nomor 50 Tahun 2022 untuk Perpanjangan PPKM Wilayah Jawa - Bali serta Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 51 Tahun 2022 untuk Perpanjangan PPKM Wilayah Luar Jawa - Bali.

Perubahan Kebijakan Bisa Terjadi jika...

Mengisi Libur Lebaran 2022 di Pusat Perbelanjaan
Warga memanfaatkan waktu berlibur lebaran dengan mengunjungi Sarinah Jakarta, Jumat (6/5/2022). Warga Jakarta dan sekitarnya mengisi libur Idul Fitri 1443 H untuk berjalan jalan dan berekreasi bersama keluarga ke Mall dan tempat-tempat wisata di Ibu Kota. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pada kesempatan berbeda, Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, kemungkinan tidak ada perubahan kebijakan Levelling PPKM pada momen Nataru nanti. Terlebih lagi, kasus COVID-19 akibat varian XBB dan XBB.1 mulai melandai.

Namun, situasi COVID-19 Tanah Air bisa saja berubah dengan kemunculan varian Virus Corona baru. Saat ini, sudah ada 20 kasus subvarian Omicron BN.1 yang terdeteksi di Indonesia.

Data Kemenkes per 8 Desember 2022 mencatat, varian BN.1 yang menyebar di negara lain belum terlihat terjadi tren peningkatan kasus COVID-19.

"Tren (kasus COVID-19) mungkin dalam 1 - 2 minggu ke depan tidak akan setinggi sebelum-sebelumnya seperti itu. Kalau melihat kondisi ini, PPKM kita akan tetap pada Level 1 ya, sehingga kita tidak akan ada perubahan kemungkinan untuk Nataru," jelas Nadia saat kepada Health Liputan6.com acara 'Media Briefing: Hari Diabetes Sedunia 2022' di Aston Kemayoran City Hotel, Jakarta beberapa hari lalu.

"Kecuali kalau nanti ada subvarian baru yang muncul. Kalau sekarang varian XBB ataupun xbb.1 ya kita lihat sudah lewati puncaknya."=

Aturan Kebijakan Nataru Segera Dibahas

FOTO: Usai Libur Lebaran, Penumpang Bus Transjakarta Kembali Padat
Sejumlah bus Transjakarta berhenti di Halte Harmoni, Jakarta, Selasa (10/5/2022). Penumpang bus Transjakarta kembali padat usai warga kembali beraktivitas pascalibur Lebaran. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaannya RI Muhadjir Effendy menyampaikan, kebijakan libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru) akan dibicarakan. Dikatakan, pembahasan tersebut segera dilakukan dalam waktu dekat.

Pembahasan kebijakan libur Nataru nanti juga dilakukan bersama lintas sektor kementerian/lembaga. Sebab, dibutuhkan koordinasi seperti pengaturan syarat perjalanan sampai mobilitas masyarakat.

"Secara formal, kami belum bicarakan dan mungkin dalam waktu dekat ya akan koordinasi libur Nataru," ujar Muhadjir saat ditemui Health Liputan6.com usai acara 'Anugerah Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Awards Tahun 2022' di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI Jakarta, Selasa (6/12/2022).

Berkaitan dengan kebijakan, apakah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan (PPKM) naik Level 2 atau tidak selama libur Nataru juga belum diputuskan.

"Nanti kita lihat perkembangannya (Levelling PPKM)," lanjut Muhadjir.

Pembahasan Kebijakan bersama Jokowi

FOTO: Wisata Keliling Ibu Kota Naik Bus Tingkat Transjakarta
Warga naik bus tingkat Transjakarta dengan atap terbuka di Jakarta, Selasa (10/5/2022). Selama libur Lebaran, bus wisata tersebut melayani warga menuju berbagai rute destinasi wisata Ibu Kota. (merdeka.com/Imam Buhori)

Sementara itu, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kebijakan pengetatan protokol kesehatan di masa PPKM jelang Nataru segera didiskusikan dalam rapat kabinet bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pada rapat kabinet untuk persiapan Nataru, Jokowi juga meminta pembaruan terkini perkembangan COVID-19 Tanah Air. Situasi perkembangan COVID-19 nasional akan memengaruhi keputusan pemerintah terkait kebijakan Nataru.

"Ini nanti ada rapat kabinet. Nah, Pak Presiden juga minta update (pembaruan perkembangan COVID-19)," ucap Budi Gunadi saat diwawancarai Health Liputan6.com di Kantor Kemenko PMK RI Jakarta pada Selasa, 6 Desember 2022.

Berdasarkan data Laporan Harian COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 8 Desember 2022, terjadi penurunan di sejumlah indikator penanganan COVID-19. Tren kasus konfirmasi harian COVID-19 dalam dua pekan terakhir menurun, dari 6.362 menjadi 3.241.

Kemajuan indikator lainnya, antara lain:

  • Kasus aktif menurun di angka 50.022, sebelumnya 62.329 kasus
  • Rata-rata pasien meninggal akibat COVID-19 mengalami penurunan, dari 2,410 persen menjadi 2,394 persen
  • Jumlah pasien COVID-19 yang dirawat menurun di angka 5.716, sebelumnya 7.248 pasien dirawat
  • Keterisian tempat tidur COVID-19 (Bed Occupancy Ratio/BOR) di rumah sakit menurun, dari 12,25 persen menjadi 9,93 persen
  • Positivity rate menurun dari 21,03 persen menjadi 9,07 persen
Infografis Yuk Ketahui 5 Fakta Penting Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis Yuk Ketahui 5 Fakta Penting Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya