Liputan6.com, Jakarta Kabar terbaru, kasus varian Kraken atau subvarian Omicron XBB 1.5 di Indonesia bertambah satu kasus lagi per 1 Februari 2023. Artinya, sudah ada dua kasus varian Kraken di Indonesia, yang mana kasus pertama dari seorang berkewarganegaraan Polandia.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia Siti Nadia Tarmizi membenarkan adanya penambahan satu kasus varian Kraken.
Baca Juga
Dari informasi yang diperoleh Kemenkes, kasus baru ini terjadi pada seorang perempuan yang berdomisili di Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel).
Advertisement
Perempuan berusia 47 tahun tersebut positif varian Kraken pada tanggal 31 Januari 2023. Hasil diperoleh dari pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS).
"Iya betul, kasus barunya dari perempuan usia 47 tahun, domisili Pamulang, Tangsel. Tanggal 31 Januari terdeteksi Kraken XBB 1.5," kata Nadia melalui pesan singkat yang diterima Health Liputan6.com pada Rabu, 1 Februari 2023.
"Dia sudah lab PCR dan WGS juga sudah dilakukan."
Riwayat perempuan positif Omicron Kraken sudah menerima vaksin booster.
"Pasien sudah tiga kali vaksin, dengan vaksin ketiga (booster pertama) tanggal 12 Februari 2022," lanjut Nadia.
Varian Kraken Menyebar Cepat
Sebelumnya sampai per 31 Januari 2023, Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengatakan, penelusuran Whole Genome Sequencing (WGS) belum diperoleh lagi temuan kasus varian Kraken lainnya.
"Varian Kraken belum ada (penambahan) sampai sekarang," terang Budi Gunadi saat ditemui Health Liputan6.com usai acara HUT Holding BUMN Farmasi di The Tribrata Darmawangsa Jakarta pada Selasa, 31 Januari 2023.
Diakui Budi Gunadi pada Kamis (26/1/2023), subvarian Omicron CBB 1.5 atau Kraken sedikit naik di AS. Hal ini berbeda dengan varian BA.5, yang mana menyebar cepat di Eropa dan Asia (BQ.1, XBB).
"Kalau saya melihatnya, Kraken itu naik sedikit di AS. temen-temen kalau lihat yang BA.5 di Eropa tinggi, BQ.1, XBB itu di Jepang, China tinggi," ucapnya usai Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Transisi Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Gedung AA. Maramis, Kementerian Koordinator Perekonomian Jakarta.
"Itu di Indonesia, dua kali gelombang anak dan 'cucunya' Omicron itu, Enggak naik tinggi. Kenapa? Karena itu tadi, imunitas populasi kita baik, hasil sero survei kita baik."
Advertisement
Kasus Pertama Sudah Sembuh
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) memastikan kasus pertama subvarian Omicron XBB 1.5 alias COVID Kraken sudah sembuh. Pasien yang merupakan Warga Negara Asing (WNA) berkebangsaan Polandia dipastikan sudah negatif COVID-19.
Semenjak dikabarkan positif terkena Omicron Kraken, WNA Polandia langsung menjalani isolasi mandiri (isoman).Â
Kabar tersebut disampaikan Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi melalui pesan singkat yang diterima Health Liputan6.com pada Kamis malam (26/1/2023).
Dijelaskan bahwa WNA Polandia terdeteksi positif varian Kraken pada 11 Januari 2023 saat melakukan perjalanan di Balikpapan, Kalimantan Timur. Kemudian pada 18 Januari sudah negatif COVID-19 setelah isoman.
"Setelah isoman delapan hari, sudah negatif," ujar Nadia.
Adanya temuan varian Kraken ini, tim surveilans juga sudah melakukan pelacakan (tracing) kontak erat. Pelacakan kontak erat dari WNA Polandia juga telah dikeluarkan.
Hasil menunjukkan bahwa seluruh kontak erat negatif varian Kraken. Kontak erat ditemukan satu orang di DKI Jakarta dan 2 orang di Kalimantan Timur.
"Sudah dilakukan kontak tracing dan semua kontak negatif,"Â Nadia menekankan.Â