IDI: Belum Ada Jaminan Keamanan Nakes Terutama di Daerah Konflik

PB IDI mengatakan belum ada jaminan keamanan terhadap tenaga kesehatan, terutama di daerah konflik.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 11 Mar 2023, 19:19 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2023, 19:19 WIB
Kisah Inspiratif Dokter Lulusan Inggris, Pilih Masuk TNI karena Ingin Mengabdi pada Negara
Ilustrasi kematian dokter Mawar di Nabire Papua (pexels/paveldanilyuk).

 

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Mohamad Adib Khumaidi mengingatkan perihal jaminan keamanan dan keselamatan terhadap dokter dan tenaga kesehatan (nakes) terutama di daerah konflik. PB IDI sudah meminta kepada pemerintah untuk memberikan perhatian terhadap keamanan para tenaga kesehatan.

PB IDI meminta kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, serta seluruh aparat keamanan di daerah, khususnya di wilayah konflik untuk memberikan jaminan keamanan dan keselamatan pada para tenaga kesehatan yang bertugas di daerah tersebut.

Jaminan keamanan dan keselamatan nakes juga demi mendukung pemerataan dokter spesialis di daerah. Terlebih lagi, Indonesia sedang dilanda kekurangan dokter dan dokter spesialis serta pemerataan yang belum merata.

“Hal penting untuk mengatasi kendala dalam pemerataan dokter, utamanya dokter spesialis di daerah adalah belum ada jaminan keselamatan dan keamanan bagi para tenaga kesehatan yang bertugas, terutama di wilayah konflik," jelas Adib melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com pada Sabtu, 11 Maret 2023.


Kekerasan Terhadap Nakes dan Penyerangan Faskes

Ilustrasi Dokter
Ilustrasi belajar dari kasus kematian dokter Mawar di Nabire (Bola.com/Pixabay)

Dari informasi yang dihimpun IDI, ada dokter Soeko yang meninggal saat peristiwa kerusuhan Wamena, Papua tahun 2019.

Menteri Kesehatan Nila Moeloek menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya dokter Soeko Marsetiyo. Dokter Soeko gugur saat bertugas ketika ada demonstrasi di Wamena, Papua.

"Saya kira ini yang penting bahwa kita akan tetap dikawal dan kedua tentu tenaga kesehatan ini menjadi tenaga kesehatan gabungan. Karena dilaporkan di beberapa daerah tertentu, tenaga kesehatannya minim," kata Nila dalam konferensi pers di Gedung Kemenkes Jakarta, Senin (30/9/2019).

Lalu, kilas balik pada 15 September 2021, petugas Gabungan TNI dan Polri menemukan dua nakes yang dilaporkan hilang pasca penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap Puskesmas dan rumah tenaga medis di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua. Satu di antaranya meninggal dunia.

Kemenkes dan perhimpunan dokter bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sepakat untuk memberikan perlindungan pada tenaga kesehatan yang sudah ada. Selain itu, mereka menyatakan telah membentuk tenaga kesehatan gabungan yang disiagakan di Papua.

 


Pastikan Nakes dapat Perlindungan

[Fimela] Dokter
Ilustrasi belajar dari kasus kematian dokter Mawar di Nabire | pexels.com/@1222300

Berkaca dari kasus meninggalnya dokter Mawar, satu-satunya spesialis paru yang ditemukan meninggal di kompleks tempat tinggalnya di RSUD Nabire, Papua Tengah, Kemenkes angkat bicara. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan soal jaminan keamanan tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di Papua.

Menurut Nadia, sudah dikoordinasikan dengan pemerintah daerah (pemda) setempat. Aparat keamanan juga diminta agar nakes mendapat perlindungan.

"Tentunya, sejak ada beberapa kejadian sudah dikoordinasikan dengan pemda setempat dan aparat keamanan di sana untuk memastikan nakes yang bertugas mendapatkan perlindungan keamanan," kata Nadia saat dikonfirmasi Health Liputan6.com melalui pesan singkat pada Jumat, 10 Maret 2023.

Infografis 4 Insiden Penembakan Pesawat Ulah KKB di Papua. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 4 Insiden Penembakan Pesawat Ulah KKB di Papua. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya