Fakta tentang Kesehatan Anak yang Lahir Secara Caesar, Ibu Wajib Tahu

Ada alasan medis terutama demi keselamatan ibu dan bayi di balik persalinan secara caesar.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 24 Des 2024, 08:00 WIB
Diterbitkan 24 Des 2024, 08:00 WIB
tips agar melahirkan normal setelah caesar
Fakta tentang persalinan caesar ©Ilustrasi dibuat AI

Liputan6.com, Jakarta - Kelahiran anak adalah pengalaman yang penuh makna dan kebahagiaan bagi setiap ibu, baik secara pervaginam maupun caesar. Pada persalinan secara operasi caesar, hal itu berdasarkan alasan medis terutama demi keselamatan ibu dan bayi.

Sekitar 25,9 persalinan di Indonesia pada 2023 melalui metode caesar yakni sebuah prosedur persalinan untuk mengeluarkan bayi melalui sayatan di perut.

“Jika dilakukan sesuai indikasi medis, operasi caesar dapat mencegah mortalitas dan morbiditas ibu dan anak secara efektif," kata dokter spesialis obstetri dan ginekologi Dinda Derdameisya dalam acara C-Section Awareness Month yang digelar RS Brawijaya Group.

Meski begitu, Dinda juga mengutarakan proses kelahiran dapat mempengaruhi mikrobiota atau keseimbangan bakteri dalam tubuh bayi. Bayi yang lahir melalui persalinan normal akan terpapar bakteri baik yang ada di jalan lahir ibu, yang berperan penting dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh dan kesehatan pencernaan mereka.

"Bayi yang lahir secara pervaginam akan secara alami terpapar bakteri baik pada jalan lahir ibu, seperti Bifidobacteria, Lactobacillus, Prevotella. Bakteri ini merupakan bakteri yang dapat menunjang perkembangan imunitas serta maturitas saluran cerna anak," kata Dinda.

Sementara itu, kelahiran cesar dapat menyebabkan anak terpapar bakteri patogen yang berada pada permukaan kulit Ibu seperti dominasi bakteri Staphylococcus, Corynebacterium, dan Propionibacterium spp.

"Paparan bakteri ini berisiko mengganggu keseimbangan bakteri di dalam usus (disbiosis) pada anak dan kesehatan anak di kemudian hari," kata Dinda. 

 

Bayi Lahir Lewat Persalinan Caesar Rentan Alamai Disbiosis Usus

Salah satu kondisi yang bisa terjadi pada bayi yang lahir caesar adalah disbiosis usus, yaitu ketidakseimbangan antara bakteri baik dan buruk. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran pernapasan, alergi, atau gangguan pencernaan pada beberapa bayi.

Meski begitu, kondisi ini bukanlah sesuatu yang pasti terjadi pada setiap bayi yang lahir melalui caesar. Lewat perawatan yang tepat, risiko ini bisa diminimalisasi.

 

Pemberian ASI, Makanan Pertama dan Terbaik untuk Bayi

Salah satu upaya untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh bayi yakni dengan pemberian air susu ibu (ASI). Nutrisi dari ASI merupakan yang paling lengkap, mulai dari kandungan laktosa sebagai sumber karbohidrat, lemak, protein, prebiotik, probiotik, vitamin dan mineral.

"ASI mengandung oligosakarida (yang berperan sebagai prebiotik) dan berbagai bakteri baik seperti Bifidobacteria (yang berperan sebagai probiotik) yang tergabung disebut sinbiotik yang dapat meningkatkan kekuatan sistem imun pada anak," kata dokter spesialis anak Reza Abdussalam di kesempatan yang sama.

 

 

Ada Sinbiotik di ASI, Apa Itu?

Reza juga menyampaikan bahwa di ASI terdapat sinbiotik merupakan kombinasi prebiotik dan probiotik yang terbukti secara klinis meningkatkan kinerja sistem imun, seperti membantu menurunkan kejadian ISPA, mencegah alergi makanan dan menaikkan toleransi pada asma.

“Penelitian membuktikan Sinbiotik memiliki peran khusus untuk mengembalikan bakteri baik pada anak yang lahir secara cesar. Sinbiotik memulihkan kondisi saluran cerna setelah operasi caesar sejak hari-hari pertama kehidupan," kata Reza.

Kandungan sinbiotik juga terdapat dalam ASI dan dapat membantu meningkatkan jumlah bakteri baik, mencegah masalah kesehatan pencernaan seperti terjadinya disbiosis usus.

Dengan saluran cerna yang sehat, kesehatan dan imunitas anak juga akan terjaga sehingga dapat mendukung pertumbuhan dan dan perkembangan fisik di masa pertumbuhannya.

 

Annisa Soebandono tentang Persalinan Caesar

Hadir di kesempatan itu, artis yang juga momfluencer Annisa Soebandono yang sudah dua kali melahirkan secara caesar. Aneka tantangan hadir setelah melahirkan salah satunya mastitis yang membuat dirinya mengalami masalah dalam pemberian ASI.

"Saat itu saya mengalami masalah mastitis, yaitu penyumbatan pada puting payudara yang menyebabkan sulitnya ASI keluar. Kemudian, karna penyumbatannya sudah parah saya disarankan untuk melakukan tindakan laser. Setelah tindakan ini, akhirnya saya dapat memberikan ASI eksklusif baik secara breastfeeding maupun pumping kepada anak saya," kata Annisa. 

Ia juga mengatakan lewat acara edukasi yang digelar Brawijaya Hospital & Clinic ini membuka pengetahuan mengenai proses kelahiran dan setiap detailnya secara klinis yang mempengaruhi anak. Sehingga, ibu terlepas dari rasa khawatir dan lebih siap untuk memberikan yang terbaik bagi anak.

Marketing & Sales Brawijaya Hospital & Clinic Antasari, Agus mengungkapkan senang bisa terlibat dalam kegiatan edukasi peringatan C-Section Awareness Month 2024.

"Dengan komitmen untuk mendukung dan meningkatkan kesehatan Ibu dan anak, Brawijaya Hospital & Clinic Antasari menghadirkan program edukasi sehingga Ibu mendapatkan edukasi secara langsung dari ahlinya dan berbagi pengalaman sebagai orangtua. Harapan kami, semoga edukasi yang dilakukan hari ini dapat berdampak positif terhadap setiap tahap perkembangan anak," kata Agus. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya