Sleep Apnea Adalah Gangguan Tidur Berupa Pernapasan Terhenti, Kenali Gejalanya

Sleep apnea adalah gangguan tidur serius berupa kondisi pernapasan yang terganggu saat seseorang tidur.

oleh Husnul Abdi diperbarui 21 Agu 2023, 19:30 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2023, 19:30 WIB
Ilustrasi sleep apnea, gangguan tidur
Ilustrasi sleep apnea, gangguan tidur. (Photo created by jcomp on www.freepik.com)

Liputan6.com, Jakarta Sleep apnea adalah gangguan tidur serius berupa kondisi pernapasan yang terganggu saat seseorang tidur. Gangguan tidur ini menyebabkan pernapasan seseorang berhenti sementara selama beberapa kali saat sedang tidur.

Tanda-tanda seseorang mengalami sleep apnea salah satunya adalah kerap kali mendengkur saat tidur. Kondisi ini juga bisa dikenali tandanya sata kamu telah tidur lama tetapi tetap merasa mengantuk. Apabila kondisi ini tidak ditangani dengan baik, penderita akan berulang kali mengalami kondisi berhenti napas saat tidur.

Sleep apnea adalah kondisi yang dapat membahayakan, karena artinya tubuh terutama otak tidak mendapatkan oksigen secara memadai sebagaimana mestinya. Gangguan tidur sleep apnea juga dapat menyebabkan komplikasi gangguan metabolik.

Sleep Apnea tidak bisa dianggap sepele, karena itu kamu perlu memahami penyebab, gejala, cara mencegah, dan penanganannya yang tepat. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (21/8/2023) tentang sleep apnea.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mengenal Sleep Apnea

Sleep apnea adalah istilah yang disebut juga sebagai apnea tidur dalam bahasa Indonesia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), apnea adalah hal terhentinya pernapasan secara tiba-tiba. Sementara sleep apnea adalah gangguan tidur serius berupa kondisi pernapasan yang terganggu saat seseorang tidur. Sleep apnea mengakibatkan pernapasan terhenti saat kamu tidur.

Sleep apnea adalah gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan seseorang terhenti sementara selama beberapa kali saat sedang tidur. Sleep apnea adalah berhenti bernapas saat tidur, di mana hal ini dapat terjadi selama sekitar 10 detik sebanyak puluhan atau ratusan kali saat tidur. Sleep apnea adalah kondisi yang berbahaya, karena mengakibatkan tubuh kekurangan oksigen dan memunculkan keluhan sesak napas di malam hari.


Gejala Sleep Apnea

Ilustrasi sleep apnea, gangguan tidur
Ilustrasi sleep apnea, gangguan tidur. (Photo created by katemangostar on www.freepik.com)

Tanda-tanda atau gejala sleep apnea adalah sebagai berikut:

  1. Bangun tidur dengan tenggorokan terasa kering atau nyeri.
  2. Mendengkur kencang.
  3. Sesekali terbangun dengan rasa tercekik atau terengah engah.
  4. Mengantuk atau kurang berenergi pada siang hari.
  5. Mengantuk ketika berkendara.
  6. Nyeri kepala pada pagi hari.
  7. Tidur yang gelisah.
  8. Pelupa, mood mudah berubah, dan kurangnya hasrat seksual.
  9. Insomnia atau terbangun berkali-kali.

Penyebab Sleep Apnea

Ilustrasi sleep apnea, gangguan tidur
Ilustrasi sleep apnea, gangguan tidur. (Photo created by jcomp on www.freepik.com)

Berdasarkan jenisnya, penyebab sleep apnea adalah sebagai berikut:

  1. Obstructive Sleep Apnea (OSA). Obstructive Sleep Apnea merupakan jenis gangguan yang paling sering terjadi. OSA terjadi karena adanya sumbatan pada jalan napas. Biasanya disebabkan oleh jaringan lunak pada tenggorokan belakang yang terjatuh saat seseorang tidur.
  2. Central Sleep Apnea. Central Sleep Apnea tidak terjadi sumbatan pada jalan napas. Akan tetapi otak gagal memberikan sinyal ke otot untuk bernapas. Hal ini disebabkan oleh ketidakstabilan pusat pengendali pernapasan.
  3. Complex Sleep Apnea. Sleep apnea jenis ini merupakan gabungan dari obstructive sleep apnea dan central sleep apnea.

 

Faktor Risiko Penyebab Sleep Apnea

Gangguan tidur ini dapat menyerang siapa saja. Namun ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risikonya. Faktor risiko sleep apnea adalah sebagai berikut:

  1. Laki-laki.
  2. Memiliki berat badan berlebih.
  3. Usia lebih dari 40 tahun.
  4. Memiliki lingkar leher besar (lebih dari 42 cm pada laki-laki dan 40 cm pada wanita)
  5. Memiliki tonsil yang besar, lidah yang besar, atau tulang rahang bawah yang kecil.
  6. Memiliki riwayat keluarga dengan sleep apnea.
  7. Memiliki gastroesophageal reflux atau GERD.
  8. Kerap mengalami hidung tersumbat karena septum deviasi, alergi, atau masalah sinus.

Cara Mengatasi Sleep Apnea

Ilustrasi sleep apnea, gangguan tidur
Ilustrasi sleep apnea, gangguan tidur. (Photo created by nensuria on www.freepik.com)

Penanganan Sleep Apnea

Penanganan terhadap gangguan tidur sleep apnea adalah sebagai berikut:

  1. Perubahan gaya hidup seperti penurunan berat badan, perubahan posisi tidur, menghindari alkohol dan pil tidur, berhenti merokok, dan menghindari tidur dengan posisi terlentang.
  2. Terapi CPAP (Continuous Positive Airway Pressure), yaitu pemberian aliran udara ke hidung secara terus-menerus sehingga saluran napas tetap terbuka agar napas berlangsung lancar.
  3. Pemasangan perangkat sleep apnea dan gigi, dilakukan untuk membuat saluran napas tetap terbuka saat tidur.
  4. Pembedahan, dilakukan untuk deviasi septum, tonsil yang membesar, atau rahang bawah yang kecil.

 

Pencegahan Sleep Apnea

Upaya pencegahan terhadap gangguan sleep apnea dapat dilakukan dengan menghindari hal-hal yang dapat meningkatkan risiko. Beberapa tindakan yang bisa dilakukan seperti:

  1. Menjaga berat badan ideal.
  2. Menghindari konsumsi alkohol, obat tidur, dan tidak merokok.
  3. Menghindari makanan pencetus asam lambung naik.
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya