Liputan6.com, Jakarta Cara Mencegah Gondongan wajib diketahui. Pasalnya, Gondongan merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus paramyxovirus, menyerang kelenjar ludah di sekitar rahang dan leher. Penyakit ini sering kali menyerang anak-anak, meskipun orang dewasa juga berisiko tertular. Infeksi ini dapat menyebar dengan cepat melalui droplet dari batuk, bersin, atau percikan air liur yang menempel pada benda-benda sekitar.
Dikarenakan penularannya yang mudah, gondongan memerlukan pencegahan yang efektif untuk menghindari penyebarannya di lingkungan rumah atau sekolah. Vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella) menjadi salah satu cara terbaik untuk mencegah infeksi ini. Selain vaksinasi, kebersihan tangan dan isolasi saat terinfeksi sangat dianjurkan untuk memutus rantai penyebaran.
Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, gondongan umumnya menunjukkan gejala ringan di awal, seperti demam dan nyeri di sekitar rahang, yang bisa berkembang menjadi komplikasi serius. Artikel ini akan mengulas langkah-langkah Cara Mencegah Gondongan, gejala yang perlu diperhatikan, serta pengobatan yang dianjurkan untuk mengatasi gondongan.
Advertisement
Penyebab Gondongan dan Bagaimana Virus Ini Menyebar?
Sebelum mengetahui cara mencegah gondongan, ketahui penyebab gondongan terlebih dahulu. Gondongan disebabkan oleh virus paramyxovirus yang menyerang kelenjar ludah, terutama di bawah telinga dan rahang. Virus ini sangat menular dan menyebar melalui percikan air liur yang terhirup atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi. Anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan karena sistem kekebalan mereka belum sepenuhnya berkembang.
Virus ini juga dapat bertahan di permukaan benda, seperti gagang pintu, mainan, atau peralatan makan, memperbesar risiko penyebaran di lingkungan yang ramai. Oleh karena itu, pencegahan melalui kebersihan dan vaksinasi menjadi langkah utama yang dianjurkan.
Selain itu, virus ini memiliki masa inkubasi selama 2–3 minggu sebelum gejala muncul. Ini membuat penularan sulit terdeteksi sejak dini, sehingga memperkuat pentingnya upaya pencegahan yang disiplin di rumah dan sekolah.
Advertisement
Gejala Gondongan yang Harus DiwaspadaiÂ
Sebelum mengetahui cara mencegah gondongan, ketahui gejala gondongan terlebih dahulu. Gondongan sering kali diawali dengan gejala ringan yang sulit dikenali. Pembengkakan pada kelenjar ludah menjadi tanda utama yang biasanya disertai nyeri di sekitar rahang dan kesulitan mengunyah. Gejala ini berkembang seiring waktu dan memerlukan perhatian medis segera.
Selain pembengkakan, penderita juga dapat mengalami demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan. Pada kasus tertentu, gondongan menyebabkan hilangnya nafsu makan dan kesulitan berbicara. Kondisi ini sering kali mempengaruhi aktivitas sehari-hari, terutama pada anak-anak yang lebih sensitif terhadap rasa sakit.
Beberapa anak mungkin hanya menunjukkan gejala ringan atau bahkan tanpa gejala. Namun, jika tanda-tanda ini muncul, pemeriksaan ke dokter sangat disarankan untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
Cara Mencegah Gondongan: Langkah yang Efektif dan Mudah Dilakukan
Pencegahan gondongan yang paling efektif adalah melalui vaksinasi MMR yang diberikan dalam dua dosis. Dosis pertama dianjurkan pada usia 12–15 bulan, sementara dosis kedua diberikan pada usia 4–6 tahun. Vaksin ini memberikan perlindungan yang signifikan terhadap infeksi virus gondongan.
Selain vaksinasi, kebiasaan menjaga kebersihan tangan dan lingkungan juga sangat dianjurkan. Mencuci tangan dengan sabun, menggunakan disinfektan untuk membersihkan permukaan benda, dan menghindari berbagi alat makan menjadi langkah tambahan untuk mencegah penularan.
Anak yang terinfeksi disarankan untuk diisolasi serta diajarkan kebiasaan menutup mulut saat batuk atau bersin. Dengan langkah-langkah ini, risiko penyebaran virus dapat ditekan secara signifikan.
Advertisement
Diagnosis dan Pengobatan yang Disarankan Dokter
Diagnosis gondongan dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan tes laboratorium, seperti tes air liur atau urine. Dokter akan menilai kondisi anak berdasarkan gejala dan riwayat medis sebelum memberikan pengobatan yang tepat.
Karena disebabkan oleh virus, antibiotik tidak efektif untuk mengobati gondongan. Pengobatan yang diberikan bertujuan untuk meredakan gejala, seperti menggunakan obat pereda nyeri dan kompres dingin untuk mengurangi pembengkakan.
Dokter juga menyarankan istirahat total, konsumsi cairan yang cukup, dan pemberian acetaminophen atau ibuprofen untuk mengurangi demam. Pengobatan dini membantu mempercepat pemulihan dan mengurangi risiko komplikasi.
Cara Mencegah Gondongan: Komplikasi Serius yang Perlu DiwaspadaiÂ
Jika tidak ditangani dengan baik, gondongan bisa menyebabkan komplikasi seperti orchitis (peradangan testis) pada pria dan oophoritis (peradangan ovarium) pada wanita. Kondisi ini berisiko memengaruhi kesuburan di kemudian hari.
Selain itu, gondongan juga bisa menyebabkan meningitis atau ensefalitis jika virus menyebar ke sistem saraf. Komplikasi ini memerlukan perawatan medis darurat untuk mencegah kerusakan permanen pada otak.
Meskipun jarang, kasus-kasus ini menggarisbawahi pentingnya deteksi dan pencegahan dini. Pemeriksaan rutin dan vaksinasi tetap menjadi solusi terbaik untuk melindungi anak dari risiko ini.
Advertisement
1. Apakah gondongan bisa sembuh tanpa pengobatan?
Ya, gondongan bisa sembuh sendiri dalam 7–10 hari. Namun, pengobatan diperlukan untuk meredakan gejala.
2. Apakah vaksin MMR benar-benar efektif untuk mencegah gondongan?
Vaksin MMR sangat efektif, dengan tingkat perlindungan mencapai 88–95% setelah dosis kedua.
Advertisement
3. Apakah gondongan bisa menyebabkan komplikasi serius?
Ya, komplikasi seperti peradangan otak atau testis dapat terjadi jika gondongan tidak ditangani dengan baik.
4. Bagaimana mencegah penularan gondongan di rumah?
Isolasi penderita, jaga kebersihan, dan desinfeksi benda-benda yang sering disentuh adalah langkah pencegahan efektif.
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Advertisement