Liputan6.com, Tasikmalaya - Peristiwa penyegelan dan aksi protes di Kantor TV One di Jakarta dan Yogyakarta oleh massa PDIP disayangkan banyak pihak. Tindakan itu dinilai tidak bijak dalam menghadapi sebuah masalah di era demokrasi.
Calon wakil presiden Hatta Rajasa mengatakan, tindakan seperti itu seharusnya tidak dilakukan. Sebab, masih banyak cara lain yang lebih santun untuk menyelesaikan masalah yang belakangan semakin runcing.
"Saya tidak melihat siapa, tapi siapa pun menurut saya masih banyak pilihan-pilihan. Cara lain yang kita pilih lebih terhormat, lebih bijak, lebih beretika ketimbang kita bertindak seperti itu," kata Hatta usai mengunjungi Pondok Pesantren Darussalam, Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis 3 Juli 2014 malam.
Pria yang berpasangan dengan Prabowo Subianto pada Pilpres 2014 ini mengatakan, tidak boleh lagi ada aksi penyegelan, pengepungan, atau apa pun terhadap media apa pun. Sebab, media Indonesia merupakan media yang sudah melakukan self-censorship (sensor sendiri).
"Jangan mereka terintimidasi tekanan-tekanan. Nggak boleh," tegasnya.
Hatta mencontohkan, kepada apa yang menimpa dirinya dan Prabowo selama masa kampanye. Sekeras apa pun pemberitaan media, pihaknya tidak pernah melakukan tindakan pengepungan terhadap media.
"Karena kita bersyukur media kita sekarang sudah seperti ini. Jangan set back kembali. Karena kita memiliki kebebasan pers yang tidak perlu lagi lembaga sensor. Cukup media itu saja yang melakukan self-censorship," lanjutnya.
Mantan Menko Perekonomian itu menjelaskan, media tetap harus menjaga netralitas. Karena itu, media harus bisa menjaga dan menjunjung tinggi berbagai asas dan norma yang berlaku.
"Media sendiri harus bisa mengukur asas kepantasan, asas kepatutan, karena demokrasi itu juga, demokrasi yang menghargai hak-hak, dan pandangan pihak lain," pungkas Hatta. (Mut)
Baca juga:
PDIP Bantah Kerahkan Massa Serang TV One
Timses Prabowo-Hatta: Lapor ke Dewan Pers, Jangan Main Kekerasan
Pendukung Datangi TV One, Jokowi: Kami Kurang Sabar Apa?