Raja Arab Saudi Tolak Wacana 'Internasionalisasi' Haji

Raja Salman berpendapat, ia tidak mau ada tangan tersembunyi yang ingin mempolitisasi tragedi sehingga memecah belah umat Islam.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 13 Okt 2015, 14:13 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2015, 14:13 WIB
Raja Baru Arab Saudi Rombak Besar-besaran Kabinet
Raja Salman mengumumkan perombakan besar kabinet Arab Saudi. Hal itu dilakukannya sepekan setelah ia naik tahta.

Liputan6.com, Jakarta Raja Arab Saudi menolak nasihat ulama Iran bahwa negaranya seharusnya menyerahkan urusan haji ke negara-negara Islam lainnya.

Ulama tersebut menanggap bahwa Arab Saudi telah gagal mengelola penyelanggaran haji akibat dua tragedi berturutan dengan korban kematian 1.480 jemaah di Mina dan lebih dari 100 korban jiwa di Masjidil Haram.

Namun Raja Salman menolak usulan tersbut dan mengatakan ia tidak mau ada 'tangan tersembunyi' yang mempolitisasi tragedi sehingga memecah belah umat Islam.

"Ini adalah sebuah pernyataan yang tidak bertanggung jawab untuk mempolitisasi dan mengesksploitasi insiden. Tragedi ini tidak akan mengubah peran Arab Saudi atas tugas dan tanggung jawab untuk melayani tamu Allah," kata pernyataan Raja Salman yang dimuat di media pemerintah Saudi Press Agency seperti dilansir BBC, Senin 12 Agustus 2015.

Pemimpin Iran telah menuduh Arab Saudi lalai dan memiliki manajemen yang berantakan. Iran telah meminta lembaga independen untuk menyelidiki tragedi di Mina serta jatuhnya crane di Masjidil Haram.

[Tragedi Mina](2333505/ "") telah menewaskan 1.480 jemaah, dan paling banyak berasal dari Iran yaitu 464 jemaah, diikuti oleh 177 Jemaah dari Mesir.

Ini adalah tragedi paling mematikan dalam sejarah penyelanggaran haji. (Rie/Ein)

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya