2 Pesan untuk Jemaah Haji Indonesia Selama di Tanah Suci

Konsulat Jenderal (Konjen) RI Jeddah Mohammad Hery Saripudin berpesan, agar jemaah haji Indonesia bisa menjaga sikap di negeri orang.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 29 Jul 2017, 15:00 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2017, 15:00 WIB
Calon jemaah haji kloter I asal Banjarnegara tiba di Asrama haji Donohudan Boyolali, Kamis 27 Juli 2017
Jumlah calon jemaah haji kloter I asal Banjarnegara mecapai 347 orang

Liputan6.com, Jakarta - Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPHI) mengingatkan jemaah haji agar lebih memperhatikan ibadah salat Arbain begitu tiba di Kota Madinah, Arab Saudi.

Salat Arbain merupakan ibadah awal kedatangan selama 40 kali berturut-turut tanpa putus di Masjid Nabawi, Madinah. Serta, tidak boleh tertinggal takbiratul ihram.

Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah, Amin Handoyo, mengatakan, saat ini masih banyak jemaah yang sibuk mengurusi koper atau barang bawaan untuk keperluan haji. Padahal, hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab para petugas haji.

"Begitu datang yang dipikirkan kopernya ada di mana. Padahal, koper jemaah sudah kami urus, mereka tinggal terima di kamar," kata Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah, Amin Handoyo, di Madinah, Arab Saudi, Sabtu (29/7/2017).

Masa tinggal jemaah di Madinah, yakni delapan dan sembilan hari. Karena itu, mereka harus benar-benar memperhatikan ibadah Arbainnya. Mengingat saat ini puncak musim panas, Amin mengimbau jemaah menjaga kesehatannya. Tanpa kesehatan yang baik, ibadah Arbainnya sulit untuk dipenuhi.

Di tempat sama, Konsulat Jenderal (Konjen) RI Jeddah, Mohammad Hery Saripudin, berpesan agar jemaah haji Indonesia bisa menjaga sikap di negeri orang.

"Jemaah kita dikenal santun. Jadi, jaga predikat ini," ucapnya.

Sementara, perwakilan Muasasah Adilla di hadapan jemaah haji asal Kabupaten Banjarnegara, Jateng, menyatakan komitmennya untuk melayani jamaah haji Indonesia.

Saksikan video di bawah ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya