Liputan6.com, Jakarta - Proses wukuf di Arafah akan belangsung pada 31 Agustus 2017. Artinya, tiga hari ke depan, jemaah haji Indonesia akan mulai diberangkatkan secara bertahap menuju Arafah untuk menjalani wukuf.
Sementara, sebagian jemaah haji kita masih ada yang dirawat, baik di Rumah Sakit Arab Saudi maupun di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Makkah.
Baca Juga
Kepala Bidang Bimbingan Ibadah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Endang Jumali, menyampaikan, Panitia Penyelenggara Ibdah Haji (PPIH) Arab Saudi akan mensafariwukufkan.
Advertisement
"Jemaah yang tidak mampu melaksanakan wukuf berdasarkan hasil screening tim kesehatan, mereka akan didampingi oleh petugas yang sudah diseleksi. Para petugas ini umumnya dari petugas bimbingan ibadah di sektor," kata Endang di Mekah, Arab Saudi, Senin (28/8/2017).
Ia menjelaskan, untuk kelanjutan proses ibadah mereka paska safariwukuf, Tim Pembimbingan Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) di sektor yang bersangkutan akan mengkoordinasikannya dengan keluarga jemaah.
"Kelanjutan ibadah itu antara lain terkait pelaksanaan Jumrah Aqabah, Thawaf Ifadah dan Sai, serta pembayaran dam. Berapa jumlah jemaah haji yang akan disafariwukufkan, sampai saat ini masih dinamis," jelas dia.
Saksikan video menarik berikut ini:
Siapkan 10 Bus
Sebab, menurutnya, masih banyak kemungkinan yang terjadi dalam tiga hari ke depan, termasuk kemungkinan jemaah yang saat ini sakit menjadi sembuh dan siap bergabung dengan kloternya untuk mengikuti wukuf di Arafah.
"Data fix mengenai jumlah jemaah yang akan disafariwukufkan, diperkirakan baru didapat pada 30 Agustus mendatang," terang Endang.
PPIH Arab Saudi telah menyiapkan 10 bus untuk pelaksanaan safari wukuf. Ia mengatakan, keluarga jemaah yang sakit dan disafariwukufkan, tidak perlu khawatir.
"Karena PPIH Arab Saudi terus memantau pelaksanaan ibdah haji jemaah safari wukuf oleh para petugas yang telah ditunjuk," ujar Endang.
Advertisement