Liputan6.com, Jeddah - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia mengapresiasi layanan jemaah haji di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah yang dinilai lebih baik dari sebelumnya. Mulai dari kedatangan hingga keberangkatan jemaah menuju Makkah.
Ini diungkapkan Kepala Daerah Kerja Bandara Jeddah-Madinah Arsyad Hidayat saat bertemu dengan Direktur Kementerian Haji Bandara King Abdul Aziz, Mamduh Bukhori.
Baca Juga
"Beliau memang sangat konsen sekali dengan bagaimana pelayanan terhadap jemaah haji. Dia menanyakan kaitan dengan bagaimana pelayanan haji tahun ini khususnya program fast track dan yang lainnya," jelas dia di Jeddah, Minggu (28/7/2019).
Advertisement
Dia mencontohkan layanan fast track. Pelaksanaan layanan di jalur khusus bagi jemaah haji Embarkasi Jakarta ini dinilai lebih baik dari sebelumnya. Sekitar 7.000 jemaah haji Indonesia diperbolehkan melalui jalur cepat (fast track) baik di Bandara Madinah maupun Jeddah, tahun ini.
Bahkan, memasuki tahun kedua pelaksanaan, Arab Saudi sudah percaya dengan tak lagi menempatkan banyak petugas kontrol pada jalur fast track.
"Jadi relatif itu sangat memudahkan kita. Artinya kita juga bisa mengatur jemaah kita," dia menambahkan.
Hal lain yang disampaikan terkait peningkatan layanan bagasi barang jemaah yang langsung dikirim ke hotel. Demikian pula tas jinjing jemaah, ditaruh terpisah dalam bagasi bus. Ini demi memberi kenyamanan jemaah yang masih membutuhkan waktu sekitar 2 jam menuju Makkah.
"Dengan adanya usulan itu, kami sampaikan kami apresiasi karena ini membuat relatif tidak ada lagi barang bagasi di atas mobil sehingga membuat jemaah leluasa dan nyaman," tambah dia.
Indonesia juga mengapresiasi langkah pengelola bandara King Abdul Aziz yang merenovasi fasilitas di bandara ini. Seperti toilet umum yang kini menjadi lebih nyaman untuk jemaah.
Â
Â
Â
Terakhir, soal penertiban para penjaja kartu seluler yang sempat diprotes PPIH karena menggangu kenyamanan jemaah haji. Kementerian Haji Arab Saudi bergerak cepat memberikan responsnya.
"Mereka sudah mengangkat protes pihak kita ke kementerian haji dan gubernur (Jeddah)," ungkap kadaker.
Adapun hal lain yang mendapatkan perhatian Kementerian Haji Arab Saudi soal percepatan proses kedatangan jemaah haji yang masih terdapat kendala pada pengaturan rombongan kloter.
Sebagai solusi, pengaturan jemaah dinilai sebaiknya sudah dilakukan sejak naik pesawat dari Tanah Air, dengan cara menggabungkan dalam rombongan masing-masing.
"Jadi konfigurasi duduk itu sudah mencerminkan konfigurasi rombongan sehingga memudahkan ketika turun rombongan satu turun sehingga jemaah bisa langsung masuk bis,"Â dia menandaskan.
Â
Â