Pesan Penting Buya Yahya untuk Capres 2024, Catat Nih Para Timses!

Oleh karena itu, di masa kampanye Pemilu 2024 ini Buya Yahya memiliki pesan penting yang harapannya didengar oleh para tim sukses (timses) dan calon presiden (capres). Pesan tersebut dapat disampaikan secara tertulis kepada publik.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 18 Des 2023, 11:30 WIB
Diterbitkan 18 Des 2023, 11:30 WIB
Buya Yahya
Buya Yahya (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)

Liputan6.com, Jakarta - Ulama kharismatik sekaligus Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya berharap Pemilu 2024 berjalan damai. Berkaca pada Pemilu sebelumnya, ia sangat miris dengan berbagai keributan yang terjadi di akar rumput karena beda pilihan.

“Kami rindu bahasanya ‘Anda ini biar beda pilihan tidak musuhan, tidak berantem’. Kita sudah lama ribut kan kampret sama cebong. Masya Allah, ada orang ribut dengan hal-hal semacam itu (padahal) yang satu jadi presiden yang satu jadi menterinya, sudah selesai,” katanya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Senin (18/12/2023).

“(Sementara) yang di bawah berantem enggak selesai, keluarga enggak tegur sapa. (Sekarang) kita ingin Pemilu ini adalah indah. Anda harus jadi orang cerdas. Jangan mau diadu domba diajak bermusuhan,” kata Buya Yahya berpesan.

Oleh karena itu, di masa kampanye Pemilu 2024 ini Buya Yahya memiliki pesan penting yang harapannya didengar oleh para tim sukses (timses) dan calon presiden (capres). Pesan tersebut dapat disampaikan secara tertulis kepada publik.

“Ingat tolong dengar semuanya. Kami berharap calon presiden ini mau catat omongan kami ini. Setiap spanduknya di tempelin kalimat ini. Saya PD (percaya diri) karena itu yang kami rindukan, yang gak berani nulis ya gak tau apa yang diinginkan,” imbuhnya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Pesan Buya Yahya

Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)
Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)

Pesan Buya Yahya untuk Pemilu 2024 adalah “Sanjung calon pilihanmu sesuka hatimu tapi jangan mencaci calon pilihan orang lain.” Buya Yahya berharap kalimat tersebut disampaikan ke publik oleh timses capres.

“Itu saja sudah. Kalau Anda mau pakai ini, kalau ada calon presiden enggak berani mengangkat kalimat ini, (berarti) gak tahu apa yang diinginkan. Karena saya cape, saya melihat permusuhan luar biasa. Sudah, kita jangan bermusuhan,” ucapnya.

“Hei hamba Allah kita perlu indah. Ingat, sanjung calon pilihanmu sesuka hatimu tapi jangan mencaci calon pilihan orang lain,” Buya Yahya kembali menegaskan pesannya.

Buya Yahya mengimbau para pendukung capres tidak saling mencaci lawannya. Menurutnya, seseorang yang mencaci capres lain berarti secara tidak langsung sedang mencaci capres pilihannya.

“Nabi pernah melarang, hei anak muda jangan kau caci ibumu. Kan enggak masuk akal Ya Rasulullah Bagaimana seorang anak mencaci ibunya. Oh ada, kau caci ibunya orang maka orang itu akan membalas mencaci ibumu,” tutur Buya Yahya menganalogikan dengan pernyataan nabi.

“Anda mencaci calon (presiden) orang lain dia akan mencari calon (presiden) Anda dan akan dicaci. Anda berarti mencaci calon (presiden) Anda sendiri. Tidak beradab Anda itu,” lanjutnya menjelaskan makna kisah anak muda di zaman Rasulullah SAW itu. 

Rindu Pemilu Damai

Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)
Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)

Buya Yahya sangat ingin Pemilu 2024 berjalan dengan damai dan lancar. Ia tidak ingin tak ada lagi yang saling mencaci. Sebab, capres bukanlah malaikat yang seolah calon lain salah.

“Kami rindu damai betul. Berbeda agama beda suku (beda pilihan) enggak perlu caci maki,” ungkapnya.

Buya Yahya menganalogikan contoh lain dengan warna rambut. Ia mengatakan, tak ada yang paling bagus antara warna rambut putih dan hitam. Sebab pilihan warna rambut itu tergantung orang masing-masing.

“Tidak jaminan putih lebih bagus dari hitam. Coba dibilang rambut putih nggak enak kan? Sudahlah jangan bangga dengan keputihanmu atau bangga dengan hitammu. Seperti itu sebetulnya, enggak perlu kita semuanya punya kebanggaan masing-masing, tidak perlu kita saling merendahkan,” pungkas Buya Yahya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya