Kisah Abdullah bin Mubarak Berhaji Diwakili Malaikat

Kisah Abdullah bin Mubarak, Tak Ke Tanah Suci Tetap Berhaji, Begini Ceritanya

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Feb 2024, 16:30 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2024, 16:30 WIB
Ilustrasi - Ka'bah zaman Makkah kuno. (Foto: Tangkapan layar film The Messenger)
Ilustrasi - Ka'bah zaman Makkah kuno. (Foto: Tangkapan layar film The Messenger)

Liputan6.com, Jakarta - Haji, atau ibadah haji, adalah salah satu rukun Islam yang diwajibkan bagi setiap Muslim yang mampu secara fisik dan finansial.

Tempat utama pelaksanaan ibadah haji adalah Kota Makkah di Arab Saudi atau tanah suci. Ka'bah, yang terletak di tengah Masjidil Haram, menjadi fokus utama ibadah haji.

Para jamaah melakukan tawaf mengelilingi Ka'bah tujuh kali sebagai tanda penghormatan dan ketaatan kepada Allah. Masjidil Haram, yang mengelilingi Ka'bah, menjadi pusat ibadah dan tempat suci untuk melaksanakan sholat, membaca Al-Qur'an, dan melakukan berbagai amalan ibadah lainnya.

Dalam perjalanan haji, dataran Arafah menjadi tempat puncak ibadah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Di sini, para jamaah berdiri dalam doa dan introspeksi diri, mencari keampunan dan mendekatkan diri kepada Allah.

Tempat-tempat suci di Kota Makkah menjadi saksi bagi pengalaman rohaniah dan spiritual yang mendalam bagi setiap muslim yang menunaikan ibadah haji.

Namun ternyata ada seorang ulama yang berhaji tanpa ke Tanah Suci. Orang alim tersebut adalah Abdullah bin Mubarak.

Mengutip Muslimahdaily, perjalanan pria itu terhenti ketika dia dikejutkan dengan pemandangan seorang perempuan yang tengah memotong bangkai itik. Pria itu pun terheran dan dirinya ditutupi rasa penasaran.

Namun, suasana hatinya pun menjadi iba ketika ia tahu bahwa bangkai itik itu akan disantap oleh wanita dan anak-anaknya yang sudah tidak makan selama tiga hari dan tidak dapat menemukan makanan yang layak untuk dikonsumsi.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Allah Gantikan Dirinya dengan Malaikat

Ilustrasi Ka'bah
Ilustrasi Ka'bah/Pixabay

Saat itu, Abdullah bin Mubarak sedang dalam perjalannya menuju Makkah untuk menunaikan ibadah haji. Sesampainya di kota Kufah, ada sesuatu yang membuat langkahnya terhenti.

Ia menyaksikan seorang perempuan yang dalam kondisi miris terpaksa memakan bangkai itik. Abdullah bin Mubarak sempat menegur dan mengingatkan bahwa bangkai itu haram untuk dikonsumsi tetapi perempuan itu tetap memakannya dengan alasan keterpaksaan.

Melihat kondisi keluarga tersebut, Abdullah bin Mubarak merasa terenyuh dan merelakan keledai tunggangannya beserta barang-barang bawaan lainnya untuk diberikan kepada keluarga perempuan miskin itu.

Ia pun tak lagi memiliki bekal untuk melanjutkan perjalanan. Perjalanannya tertunda beberapa lama di kota Kufah hingga musim haji pun berakhir. Abdullah bin Mubarak pun gagal melaksanakan haji.

Sesampainya di kampung halaman, Abdullah bin Mubarak terkejut dengan sambutan hangat oleh masyarakatnya selayaknya orang yang baru pulang berhaji. Abdullah bin Mubarak pun berterus terang bahwa ia gagal menunaikan ibadah haji.

Akan tetapi, warga yang juga baru saja melaksanakan haji mengatakan bahwa ia ada di Makkah dan bahkan membantu teman-temannya selama disana.Rasa penasarannya pun terjawab melalui mimpi.

Dalam tidurnya, ia mendengar suara, "Hai Abdullah, Allah telah menerima sedekahmu dan mengutus malaikat menyerupai sosokmu menggantikanmu beribadah haji."

Ia tak ke tanah suci, namun karena amal sedekahnya, Allah mengutus malaikat menyerupai Abdullah bin Mubarak untuk menunaikan ibadah haji menggantikan dirinya. Wallahu A'lam.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya