Gambaran Fisik Mengerikan Ya’juj dan Ma’juj yang Muncul Jelang Kiamat Menurut Ibnu Katsir

Salah satu tanda kiamat ialah munculnya Ya’juj dan Ma’juj. Munculnya makhluk akhir zaman ini seiring keberhasilannya menjebol tembok raksasa yang dibuat oleh Dzulqarnain.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Mar 2024, 13:30 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2024, 13:30 WIB
Ilustrai- Kafilah pengendara unta di padang pasir. (Foto: Tangkapan layar film The Messenger)
Ilustrai- Kafilah pengendara unta di padang pasir. (Foto: Tangkapan layar film The Messenger)

Liputan6.com, Cilacap - Salah satu tanda kiamat ialah munculnya Ya’juj dan Ma’juj. Munculnya makhluk akhir zaman ini seiring keberhasilannya menjebol tembok raksasa yang dibuat oleh Dzulqarnain.

Kemampuannya mengurung Ya’juj dan Ma’juj ini tentu saja tak dipungkiri kalau Dzulqarnain merupakan seorang raja yang kuat dan gagah perkasa.

Ia adalah penguasa wilayah Timur dan Barat dan memiliki seorang penasehat yang merupakan manusia pilihan, yakni Nabi Khidir AS.

Banyak keterangan tentang Ya’juj dan Ma’juj ini. Bahkan namanya terekam dalam Al-Qur’an dan hadis Rasulullah SAW.

Demikian halnya dengan dengan para ulama juga menerangkan gambaran fisik Ya’juj dan Ma’juj. Salah satunya Ibnu Katsir.

Simak Video Pilihan Ini:

Gambaran Fisiknya Menurut Ibnu Katsir

[Bintang] 10 Foto Pemandangan Alam yang Dijamin Bukan Hasil Editan
Padang Pasir Namib di Namibia | via: brightside.me

Ibnu Katsir dalam kitabnya yang berjudul An Nihayah fitan wa ahwal akhir az zaman yang telah dialih bahasakan oleh Anshori Umar Sitanggal dengan judul Huru-hara Hari Kiamat menerangkan bahwa Ya'juj Majuj adalah manusia biasa seperti layaknya manusia yang lain. 

Mereka mirip orang-orang yang sebangsa dengan mereka, yaitu bangsa Turki, dengan mata cekung, berhidung pesek, berambut pirang, sekalipun bentuk dan warna kulit mereka bervariasi. 

Kalau ada orang yang beranggapan, bahwa Ya'juj Ma'juj itu diantaranya ada yang badannya tinggi seperti pohon korma, ada pula yang sangat pendek seperti orang cebol, dan ada lagi bertelinga lebar. 

Telinga yang sebelah bisa untuk berselimut, dan yang sebelah lagi sebagai tikar, itu semua adalah engada-ada tanpa didasarkan pada ilmu.

Dan orang yang berkata begitu pasti tidak punya dalil, sekalipun ada dinyatakan dalam sebuah hadits, bahwa ada diantara Ya'juj Ma'juj yang tidak mati-mati sebelum melihat anak-cucunya berjumlah seribu orang. Namun Allah jualah yang lebih tahu benar-tidaknya hadits itu.

Ciri-ciri Ya'juj dan Ma'juj berdasarkah Hadis Nabi

Ilustrasi tembok Ya'juj dan Ma'juj (SS: YT Jazirah Ilmu)
Ilustrasi tembok Ya'juj dan Ma'juj (SS: YT Jazirah Ilmu)

Meski Ya’juj dan Ma’juj keturunan Nabi Adam, namun mereka memiliki sifat yang berbeda dari manusia biasa. Ciri utama dari mereka adalah perusak dan jumlahnya sangat besar.

Ketika mereka turun dari gunung, seakan-akan air bah yang mengalir, tidak pandai berbicara dan tidak fasih, bermata kecil (sipit), berhidung kecil, lebar mukanya, merah warna kulitnya seakan-akan wajahnya seperti perisai, dan lain-lain.

Ciri-ciri tersebut sebagai diterangkan dalam hadis nabi. Dalam riwayat Imam Ahmad rahimahullah, dari bibinya, dia berkata yang artinya:

“Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkhotbah dalam keadaan jarinya tersengat kalajengking. Beliau bersabda, “Kalian mengatakan tidak ada musuh. Padahal sesungguhnya kalian akan terus memerangi musuh sampai datangnya Ya’juj dan Ma’juj, lebar mukanya, kecil (sipit) matanya, dan ada warna putih di rambut atas. Mereka mengalir dari tempat-tempat yang tinggi, seakan-akan wajah-wajah mereka seperti perisai.” (HR. Ahmad)

Keberadaan Ya’juj dan Ma’juj sudah ada. Mereka terus beranak pinak, tidak meninggal satu orang dari mereka kecuali lahir seribu orang lebih. Namun, Allah SWT telah membentengi mereka dari kita dengan menakdirkan munculnya Zulkarnain yang membuat benteng penahan Ya’juj dan Ma’juj.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya