Strategi Tangani Sampah ala Pemkot Denpasar

Kolaborasi dengan Pemkot Denpasar dapat mengatasi sampah di sungai serta tidak ada lagi sampah yang mencemari laut di Bali.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Sep 2023, 21:17 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2023, 21:13 WIB
Pengelolaan Sampah
Pemerintah Kota Denpasar menjalin kesepakatan kerja sama dengan Komunitas Sungai Watch dalam mendukung penanganan sampah secara berkelanjutan.

Liputan6.com, Bali - Pemerintah Kota Denpasar menjalin kesepakatan kerja sama dengan Komunitas Sungai Watch dalam mendukung penanganan sampah secara berkelanjutan. Kesepakatan kerjasama tersebut dilaksanakan langsung oleh Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa saat bertemu dengan perwakilan Komunitas Sungai Watch, Gary Bencheghib di Denpasar, Kamis (20/9/2023).

"Dengan terjalinnya kesepakatan kerjasama ini tidak terlepas dari komitmen Pemkot Denpasar untuk memaksimalkan penanganan sampah dari hulu ke hilir," ujar Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara.

Komunitas Sungai Watch yang fokus dalam penanaganan sampah di sungai dapat bekerja sama dalam bentuk penentuan penyebaran titik penanganan sampah. Praktiknya bisa dilakukan dengan pemasangan jaring, pengangkutan, hingga pengolahan sampah. 

Menurut Jaya Negara, komitmen dalam penanganan sampah di Kota Denpasar ini dapat dimulai dengan edukasi kepada masyarakat karena kebersihan akan memberikan dampak pada tingkat kebahagiaan dan kesehatan masyarakat.

“Kami akan melakukan evaluasi dari setiap program kerja, sehingga kami dapat untuk terus berinovasi dengan strategi program kerja yang lebih jitu dalam melaksanakan penanganan sampah di Kota Denpasar," ucapnya.

Saat ini Pemkot Denpasar telah memiliki tiga Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang didukung oleh pemerintah pusat, serta memiliki 23 Tempat Pemrosesan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R). Pengelolaan sampah juga akan kita lakukan dengan menggandeng desa adat untuk memberikan solusi kepada masyarakat agar tidak menjadikan sungai sebagai tempat sampah.

Perwakilan Komunitas Sungai Watch, Gary Bencheghib menyampaikan, gerakan awal dilakukan pada 2021 yang menyasar kawasan mangrove dan sungai Badung. Dalam dua tahun terakhir aksi di Kota Denpasar telah dilaksanakan dengan memasang 400 jaring sampah yang dipasang di beberapa titik sungai di Kota Denpasar. 

“Dari aksi ini kami telah berhasil menjaring hingga 400 ton sampah di Kota Denpasar,” tuturnya.

Ia berharap kolaborasi dengan Pemkot Denpasar dapat mengatasi sampah di sungai serta tidak ada lagi sampah yang mencemari laut di Bali.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya