Liputan6.com, Jakarta - Kepergian presiden ke-3 RI, BJ Habibie, meninggalkan lusinan memori dan teladan. Dari sekian banyak kenangan akan figur yang menghambuskan nafas terakhir pada Rabu, 11 September 2019, tersebut, salah satu di antaranya terlontar jauh ke kota kecil di Jerman, Aachen.
Bagaimana tidak, wilayah Jerman yang berada dekat perbatasan Belanda dan Belgia ini adalah saksi bisu perjuangan Habibie muda, mulai dari semasa kuliah sampai awal berkeluarga dengan Hasri Ainun Habibie.
Bila Anda sudah menonton film Habibie Ainun, kota ini muncul di adegan Habibie muda harus berjuang hidup seadanya, termasuk tetap memakai kaus kaki bolong di tengah salju yang turun, demi pulang ke apartemen kecilnya tempat sang istri menunggu.
Advertisement
Baca Juga
Melansir dari Lonely Planet, Kamis (12/9/2019), salah satu kota pelajar di Jerman ini merupakan rumah dari sederet kastel kuno bergaya Baroque. Karenanya, tak jarang kota ini jadi tujuan para pelancong yang suka wisata sejarah.
Aachen Cathedral, Kota Tua Ponttor dan Marschiertor, Balai Kota, Katschhof, Centre Charlemagne, serta Suermondt Ludwig Museum jadi sedikit objek wisata yang paling sering disambangi turis di sini.
Orisinalitas arsitektur nan megah disebutkan akan membuat siapapun yang datang seolah ditarik lorong waktu kembali ke masa Kerajaan Roma kuno. Berjalan kaki disarankan jadi cara terbaik untuk menikmati pesona kota yang sempat jadi tempat tinggal BJ Habibie ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kota Spa
Di samping kaya sejarah, kota yang sempat ditinggali BJ Habibie ini juga dikenal sebagai tujuan spa bagi para turis. Ya, Aachen juga disebut dengan kota spa karena terdapat banyak kolam kuno untuk berendam.
Beberapa di antaranya yang paling terkenal adalah Carolus Therme Day Spa dan Elisenbrunnen & Ancient Hot Springs. 'Sanus per aquam' atau 'sehat dari air' jadi semboyan di kolam-kolam air panas di era tersebut.
Demi mencapat Aachen, transportasi yang biasa dimanfaatkan turis adalah bus dari Maastricht Centraal atau naik kereta dari Berlin selama kurang lebih enam jam lamanya.
Laman Wanderlustingk menuliskan, ada beberapa waktu populer untuk menyambangi Aachen. November, tepatnya pada 11 November, merupakan waktu karnaval tahunan di Aachen. Musik, makanan, dan ragam pertunjukan selalu jadi alasan untuk datang di waktu ini. Berkumpulnya orang dari banyak tempat di dunia untuk melihat kemerahan karnaval ini diklaim akan membuat Anda mendapat pengalaman baru tak terlupakan.
Kemudian, pasar Natal yang biasanya digelar saat akhir November dan pada 22--23 Desember juga dimanfaatkan untuk berburu ragam kudapan tradisional Aachen, serta membeli kado bagi orang-orang tersayang.
Advertisement