Peran Penting Penguatan Literasi bagi Anak-Anak

Literasi bagi anak-anak diharapkan sebagai fondasi awal dalam kesejahteraan bangsa.

oleh Putu Elmira diperbarui 07 Okt 2020, 00:01 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2020, 00:01 WIB
Ilustrasi Membaca
Ilustrasi membaca. (dok. Unsplash.com/Annie Spratt @anniespratt)

Liputan6.com, Jakarta - Penguatan literasi pada anak-anak turut berperan penting dalam kesejahteraan suatu bangsa. Di Indonesia sendiri, salah satu upaya diwujudkan dalam Gerakan Literasi Nasional (GLN) yang digiatkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (Kemendikbud) Dr. Samto menyampaikan, target program ini guna mengembangkan literasi anak di abad ke-21, di mana literasi menjadi salah satu keterampilan yang sangat dibutuhkan. Literasi menjadi dasar dan fondasi bagi semua rakyat Indonesia untuk dapat bertahan.

"Literasi mendasar sangat penting untuk anak-anak Indonesia. Di samping itu, perlu juga kompetensi agar mampu bersaing. Perlu juga penguasaan kompetensi dengan empat dasar, yaitu kemampuan berpikir, komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas," kata Samto dalam bincang daring, Selasa, 6 Oktober 2020.

Ia melanjutkan, terdapat pula karakter dengan dua dasar, yakni karakter finansial dan karakter moral. Karakter finansial menyangkut ketangguhan, keingintahuan, disiplin, sedangkan karakter moral terkait dengan integritas.

"Literasi bukan sekadar membaca huruf, mengeja, tapi terkait rangkaian panjang konteks apa yang dibaca dan harus dimulai sejak anak-anak," tambahnya.

Sejalan dengan fokus itu, Prudential turut berkomitmen memberdayakan komunitas di mana pihaknya berusaha. Tantangan tak hanya bukan hanya literasi dasar, seperti membaca dan menulis, tetapi juga literasi keuangan.

Sharia, Government Relations and Community Investment Director Prudential Indonesia, Nini Sumohandoyo menyebut, terlebih dengan keadaan yang tidak kondusif di masa pandemi, pihaknya berpendapat keterampilan mengelola keuangan jadi satu hal yang sangat penting. Hal ini sebagai pendorong agar anak-anak mengetahui terkait susahnya mencari uang.

"Karena kami percaya literasi anak adalah awal kesejahteraan Indonesia, maka Prudential punya dua program, yakni literasi dasar dan literasi keuangan bernama Cha-Ching," jelas Nini dalam kesempatan yang sama.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Program Literasi Keuangan untuk Anak

[Fimela] menabung
ilustrasi menabung | pexels.com/@cottonbro

Nini mengungkapkan, Cha-Ching adalah program literasi keuangan untuk anak-anak, khusus usia 7--12 tahun. Program ini mengajarkan konsep uang secara sederhana dan interaktif.

Cha-Ching sendiri dikembangkan oleh Cartoon Network Asia dan pakar pendidikan anak-anak, Dr. Alice Wilder. Di situs web program ini, dikatakan Nini, terdapat 18 episode video musik animasi yang menampilkan satu grup band yang terdiri dari enam anak, tiga perempuan dan tiga laki-laki.

"Keenam anak dengan karakter yang berbeda-beda, ada yang pemboros, senang berdonasi, sangat entrepreneurial, ada yang senang belanja. Karakter dibuat berdasarkan karakter yang hadir di anak-anak," tambahnya.

Program tersebut juga terdapat lagu-lagu yang menyisipkan pesan-pesan positif. Terkait pengasahan literasi keuangan pada anak, dihadirkan empat konsep uang , yakni Earn, Save, Spend, dan Donate.

"Earn, gimana uang dihasilkan, Save, kalau ada uang ditabung dulu dan gimana cara menabung. Spend, kalau harus membelanjakan uang, bagaimana uangnya dibelanjakan dengan bijaksana, dan Donate, kalau memang ada lebih, kita harus ingat dengan teman-teman yang membutuhkan," jelas Nini.

Infografis Jangan Remehkan Cara Pakai Masker
Infografis Jangan Remehkan Cara Pakai Masker (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya