Liputan6.com, Belitung - Pariwisata Belitung, seperti destinasi lain di dunia, ikut terdampak pandemi Covid-19. Tingkat kunjungan turis dari luar Belitung, baik domestik apalagi asing, menurun drastis.
Meski begitu, optimisme masih terus dipupuk. Pemerintah Kabupaten Belitung didukung Pemprov Bangka Belitung membenahi destinasi wisata alam yang diprediksi bakal semakin populer di masa mendatang, khususnya Hutan Kemasyarakatan Juru Seberang dan Geosite Bukit Peramun.
Advertisement
Baca Juga
"Kami sudah berkolaborasi untuk kembangkan Hutan Sosial Kemasyarakatan Hutan Peramun dan Hutan (Bukit) Peramun. Kami berharap agar Belitung khususnya, bisa dijadikan destinasi (super prioritas) yang keenam," kata Gubernur Bangka Belitung Erizal Rosman saat mendampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno di Belitung, Jumat, 5 Februari 2021.
Kawasan Hutan Kemasyarakatan (HKm) Juru Seberang merupakan areal bekas tambang timah lepas pantai yang memiliki pemandangan pesisir yang indah serta geowisata menyusur taman wisata mangrove.
Di kawasan itu juga fokus pada pembibitan udang, kepiting, dan kerapu. Terdapat dua kolam pembibitan dengan ukuran 40 x 50 cm2. Kolam pertama membibitkan 200.000 ekor udang dan 5.000 ekor kepiting. Sedangkan, kolam kedua memelihara 5.000 ekor bandeng dan 1.500 ekor kerapu.
Ada pula dermaga beserta yacht atau kapal mewah yang dapat dikembangkan sebagai wisata bahari di kawasan HKm. Tersedia trek untuk bersepeda dengan fasilitas penyewaan sepeda untuk para tamu.
Sementara, Geosite Bukit Peramun adalah kawasan di Kecamatan Sijuk yang dikelola Hutan Kemasyarakatan Air Selumar. Kawasan ini menjadi habitat hewan endemik tarsius dan menerapkan teknologi dalam pengelolaan hutan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno ingin agar Kawasan Hutan Kemasyarakatan (HKm) Juru Seberang terintegrasi dengan Bukit Peramun agar bisa menjadi destinasi baru unggulan di Kabupaten Belitung.
"Saya telah meninjau hutan kemasyarakatan. Saya ingin agar hutan kemasyarakatan ini langsung bisa terintegrasi dengan Bukit Peramun. Nantinya, lokasi ini akan dijadikan sebagai destinasi unggulan di Kabupaten Belitung dan akan dikembangkan sebagai roadmap untuk masterplan provinsi Kepulauan Bangka Belitung," ujar Menparekraf setelah meninjau HKm Juru Seberang, kemarin.
Ikuti cerita dalam foto ini https://story.merdeka.com/2303605/volume-5
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kerja Sama Lintas Kementerian
Pengembangan kawasan tersebut akan bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), serta Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Berdasarkan hasil penilaian Indeks Perhutanan Sosial oleh tim Katadata Insight Center (KIC) pada 2020, Kepulauan Bangka Belitung menjadi provinsi terbaik dalam implementasi skema Hutan Kemasyarakatan (HKm). Maka, pengembangan kawasan HKm terintegrasi dengan Bukit Peramun ini perlu dilakukan, agar dapat meningkatkan daya tarik wisata.
"Pada intinya, ini adalah kesiapan kita untuk memastikan destinasi-destinasi wisata yang berbasis kearifan lokal, berbasis kelestariaan alam, dan juga ini adalah hutan sosial yang kita rancang sebagai bentuk partisipasi masyarakat untuk memastikan sustainability atau keberlanjutan," kata Menparekraf.
Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan, dalam kesempatan yang sama mengatakan pihaknya akan langsung menindaklanjuti pengembangan kawasan HKm terintegrasi dengan Bukit Peramun. Integrasi kedua lokasi ini rencananya akan dijadikan sebagai salah satu titik destinasi pariwisata yang lebih baik lagi.
"Sesuai yang dilakukan oleh Menparekraf untuk kerja cepat dan kerja tepat, kami akan langsung melakukan rapat konsolidasi lanjutan pada Senin dan Selasa pekan depan," kata Gubernur.
Rapat tersebut untuk memantapkan masterplan pembangunan dari Kawasan HKm Juru Seberang dengan Bukit Peramun. Rencana tersebut akan dieksekusi secara bertahap antara 2021--2023. "Kami berharap hal ini bisa segera terealisasikan," ujar Erzaldi.
Advertisement