Liputan6.com, Jakarta - Sepasang suami istri asal Singapura kaget saat menemukan foto pernikahan mereka digunakan sebagai bagian dari dekorasi ucapan Hari Raya di sebuah kompleks apartemen di kawasan Bukit Merah, Singapura, baru-baru ini.
Mengutip Mothership, Senin, 31 Mei 2021, sang istri, Sarah Bagharib, mengatakan bahwa ia diberitahu tentang dekorasi tersebut oleh seorang teman, yang mengenali itu sebagai foto pernikahan Sarah, meski bagian wajahnya terpotong.
"Sejujurnya saya terkejut ketika pertama kali melihatnya," kata Sarah. "Foto saya digunakan tanpa seizin saya untuk 'perayaan' yang berhubungan dengan pemerintah adalah satu hal, satu hal lagi, wajah kami dipotong agar orang lain dapat memasang dan mengambil fotonya?"
Advertisement
Baca Juga
"Kami jelas tidak setuju gambar kami dibuat jadi elemen teater untuk badut dan hiburan," tambah Sarah. Ia juga sempat menulis tentang kejadian itu di Instagram pada Jumat, 28 Mei 2021.
Dalam unggahan tersebut, ia menjelaskan bahwa dekorasi itu sangat mengganggu dan tidak terima foto pernikahannya digunakan sebagai "karikatur orang Melayu." Ia juga menyoroti ketidaksesuaian penggunaan foto pakaian tradisional Melayu dengan simbol pernikahan untuk merayakan Hari Raya karena itu adalah "acara budaya yang sama sekali berbeda."
Dalam waktu 24 jam setelah unggahan itu dipublikasi di Instagram Sarah, berbagai pihak meminta maaf atas kejadian tersebut dalam komentar. Dekorasi di kompleks apartemen itu juga dilaporkan segera diturunkan, menurut salah satu pengguna.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Konfirmasi Vendor dan Pengelola Kompleks Apartemen
Di antara banyak komentar, ada pengguna mengaku perwakilan Warabi Enterprise (Art Studio), vendor yang terlibat untuk menyiapkan dekorasi tersebut. Di sana ia meminta maaf karena telah menggunakan foto pernikahan Sarah tanpa izin, juga menawarkan diskusi lebih lanjut terkait insiden yang dimaksud bila perempuan itu berkenan.
Akun Instagram Anggota Tunggal Konstituensi Radin Mas juga meninggalkan permintaan maaf, dan mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui bahwa vendor tersebut tidak meminta izin sebelum menggunakan foto di sana.
Pihaknya juga mengatakan bahwa mereka akan memastikan tinjauan dan pemeriksaan lebih ketat untuk memastikan insiden seperti itu tidak terulang dan mengakui bahwa "tidak pantas" menggunakan foto pernikahan untuk acara perayaan Hari Raya.
Sarah mengatakan bahwa Anggota Parlemen untuk Radin Mas SMC, Melvin Yong, dan Direktur Eksekutif Asosiasi Rakyat (PA), Lim Hock Yu, telah meminta maaf padanya secara pribadi. Namun, ia berharap permintaan maaf tersebut dapat diketahui publik karena kesalahan ini tidak hanya sensitif bagi ia dan suami, tapi juga seluruh komunitas Melayu atau Muslim.
Ia juga merasa penting bagi PA, sebuah lembaga yang berupaya mempromosikan kerukunan rasial dan kohesi sosial, untuk mengakui kesalahan ini di depan umum dan menyoroti langkah-langkah apa yang akan diambil guna memastikan insiden semacam itu tidak terjadi lagi.
Pada Sabtu, 29 Mei 2021, PA dan Yong telah membuat pernyataan publik di Facebook membahas masalah tersebut. PA mengatakan bahwa asosiasi, dan Kantor Konstituensi Radin Mas, "bertanggung jawab atas kesalahan ini karena kami telah mengawasi masalah tersebut."
Ia juga mengatakan akan mengambil tindakan untuk memandu staf dan vendor eksternal agar "lebih selaras dengan budaya dan sensitif."
Yong membagikan unggahan PA, menambahkan permintaan maafnya sendiri, dan mengatakan bahwa "tidak ada alasan untuk pelanggaran hak cipta dan dekorasi seharusnya tidak diizinkan untuk dipasang."
"Proses tinjauan internal kami perlu diperkuat secara signifikan dan kami sedang meninjau bagaimana kami dapat melakukan hal-hal yang lebih baik sehingga masalah seperti itu tidak terjadi lagi," kata Yong.
Advertisement