Imbas Omicron, 30 Ribu Turis Asing Batal Wisata ke Phuket Thailand

Thailand menangguhkan skema perjalanan bebas karantina bagi turis asing yang menyusul temuan kasus Omicron yang menular secara lokal di negeri itu.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 28 Des 2021, 13:53 WIB
Diterbitkan 28 Des 2021, 09:04 WIB
Ilustrasi Phuket, Thailand
Ilustrasi Phuket, Thailand (dok.unsplash/ Deepain Jindal)

Liputan6.com, Jakarta - Kemunculan Omicron mulai menghantam sektor pariwisata Thailand. Setelah pemerintah membatalkan skema wisata Test and Go, firma travel terbesar Eropa TUI Nordic mengumumkan pembatalan jadwal penerbangan carter menuju Phuket dari Desember hingga April tahun depan.

Dampaknya, Phuket kehilangan potensi pemasukan dari 30 ribu orang yang berencana berlibur ke provinsi pulau itu. Kepala Asosiasi Perhotelan Phuket, Angkhana Thaneswisetkul mengatakan kebanyakan turis ragu untuk berkunjung ke Thailand setelah kasus Omicron melonjak di tengah liburan akhir tahun.

Ia juga menyebut, kebijakan beberapa negara Uni Eropa yang mewajibkan karantina bagi warganya yang kembali dari luar negeri membuat mereka makin enggan bepergian. 

"Pengumuman disampaikan pada 25 Desember, beberapa hari setelah pemerintah menangguhkan skema Test and Go, yang membolehkan mereka yang sudah mendaftar untuk masuk ke Thailand tanpa kewajiban karantina," kata Thaneswisetkul, dikutip dari The Thaiger, Selasa (28/12/2021).

Pada waktu bersamaan, pelaksana tugas Presiden Federasi Industri Pariwisata Chon Buri, Thanes Supharasahasrangsee mendesak agar Otoritas Pariwisata Thailand mengubah Pattaya, Koh Samet, dan Hua Hin menjadi destinasi sandbox, seperti Phuket. Hal itu agar destinasi wisata itu tetap hidup meski di tengah pandemi Covid-19.

Banyak bisnis kecil mulai membuka kembali usaha mereka setelah pemerintah mengumumkan skema Test and Go pada 1 November 2021. Setelah penangguhan itu, ia menyebut para pengusaha kemungkinan akan kembali menutup usaha mereka sementara, atau bahkan secara permanen.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Penangguhan Sementara

Persiapan Bandara Bangkok Membuka Pintu Wisata Tanpa Karantina
Petugas berpura-pura memasuki jalur masuk baru di Bandara Internasional Suvarnabhumi saat mereka berlatih prosedur untuk pembukaan kembali Thailand, di Bangkok, Rabu (27/10/2021). Mulai 1 November, Thailand akan dibuka kembali tanpa karantina untuk yang divaksinasi penuh. (Lillian SUWANRUMPHA/AFP)

Sebelumnya, Thailand menangguhkan skema pembebasan karantina Test and Go dan skema sandbox mulai 21 Desember 2021 hingga 4 Januari 2022. Kebijakan itu dikecualikan untuk Phuket, kata juru bicara pemerintah setelah pertemuan darurat yang dipimpin oleh Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha.

Pengumuman itu datang sehari setelah negara di Asia Tenggara itu melaporkan kasus pertama COVID-19 varian Omicron yang ditularkan secara lokal, demikian dikutip dari laman Xinhua, Kamis (23/12/2021).

Dikutip dari AFP, Rabu (22/12/2021), menyusul penghentian skema itu, turis asing yang sudah divaksinasi selanjutnya akan diminta menjalani karantina di hotel selama 10 hari, sedangkan yang belum divaksinasi diwajibkan karantina selama 14 hari.

"Tapi 200 ribu pelancong yang sudah kepalang memasukkan pendaftaran untuk memasuki negara ini akan diperkenankan datang tanpa karantina," kata juru bicara pemerintah Thailand, Tanakorn Wangboonkongchana.

Ia juga menambahkan bahwa tes PCR kedua akan diwajibkan bagi turis asing yang akan masuk nanti. Ia juga mengatakan Phuket Sandbox, skema yang mengizinkan turis untuk berkeliaran di dalam pulau selama menunggu hasil tes PCR akan tetap berlaku.


Masih Ramai

Persiapan Balipndara Bangkok Membuka Pintu Wisata Tanpa Karantina
Petugas imigrasi menunggu di jalur imigrasi Bandara Internasional Suvarnabhumi saat mereka berlatih prosedur untuk pembukaan kembali Thailand, di Bangkok, Rabu (27/10/2021). Mulai 1 November, Thailand dibuka kembali tanpa persyaratan karantina untuk yang divaksinasi penuh. (Lillian SUWANRUMPHA/AFP)

Meski begitu, peningkatan kunjungan wisatawan domestik terjadi di masa liburan akhir tahun 2021, khususnya di Koh Samui, Koh Phangan, dan Koh Tao. Bangkok Airways, yang memiliki dan mengoperasikan Bandara Koh Samui, menambahkan penerbangan ekstra untuk memenuhi permintaan wisatawan liburan. Kemarin, Jumat, 24 Desember 2021 saja ada 22 penerbangan penuh turis dijadwalkan mendarat di pulau resor itu, dilansir dari laman The Thaiger, Sabtu, 25 Desember 2021.

Lebih dari 2.000 pelancong mendarat di Bandara Samui yang kecil dan tropis. Bangkok Airways melaporkan pesawat yang penuh sesak sepanjang hari. Penerbangan membawa campuran wisatawan asing dan wisatawan domestik Thailand, melarikan diri ke pulau-pulau untuk liburan akhir tahun.

Untuk mencegah pulau-pulau tersebut terhindar dari Covid-19, turis internasional harus menunjukkan dokumen vaksinasi lengkap. Selain itu, mereka juga diharuskan untuk menunjukkan tes RT-PCR negatif dan pelancong Thailand diharuskan membuktikan vaksinasi dan melakukan pemeriksaan suhu tubuh.

Koh Phangan yang juga berada di Thailand mengalami peningkatan lalu lintas yang tajam. Pemilik hotel melaporkan kamar terjual habis dengan cepat untuk pesta malam tahun baru, terutama di Pantai Haad Rin tempat pesta diadakan. Harga hotel setengah dari harga sebelum pandemi.


Kutukan Kudeta di Negeri Gajah Putih

[INFOGRAFIS] Kutukan Kudeta di Negeri Gajah Putih
Kudeta terjadi lagi di Thailand setelah status darurat diberlakukan. Ini bukan kali pertamanya militer menggulingkan pemerintahan sipil.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya