Liputan6.com, Jakarta - Pameran arsitektur terbesar di Indonesia, ARCH:ID 2024 resmi dihelat pada 22 Februari 2024, di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang. Prosesi pembukaan diresmikan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (Wamenparekraf), Angela Tanoesoedibjo.
Edisi keempat dari ARCH:ID yang berlangsung pada 22--25 Februari 2024 kali ini merupakan kegiatan tahunan yang telah menjadi acara perdagangan dan forum arsitektur paling dinantikan di Tanah Air. Dengan tajuk "Placemaking: Tolerance", ARCH:ID 2024 berfokus pada peran arsitektur dalam mendukung keharmonisan hubungan antarmanusia, pengembangan kota, pelestarian alam, serta integrasi teknologi.
Tema ini juga mengangkat pentingnya arsitektur dan desain dalam menciptakan ruang yang inklusif dan bertoleransi. Upaya kolaborasi antara arsitek dan industri konstruksi dalam acara ini mendapat apresiasi dari Wamenparekraf Angela.
Advertisement
"Menampilkan pameran dan konferensi bertaraf internasional, sekaligus kita dorong arsitek dan industri konstruksi diIndonesia untuk berinovasi bersinergi dan berpotensi mengembangkan arsitektur Indonesia sebagai salah satu subsektor ekonomi kreatif yang menjadi sektor unggulan," ungkap Angela saat meresmikan acara di ICE BSD, Tangerang Banten, Kamis (22/2/2024)
Di kesempatan yang sama, Presiden Institut Arsitek Indonesia, Georgius Budi Yulianto, mengungkapkan, di ARCH: ID 2024 para Kurator Pameran kali ini mencoba menciptakan ‘ruangantara’ dalam gubahan arsitektur. "Ruang yang inklusif bagi semua, serta memberi tenggang rasabagi terjadinya kegiatan-kegiatan sosial masyarakat, hingga ke tatanan detail yg kerap terlupakandi ruang kota," sebutnya.
ARCH: ID 2024 Jadi Platform Strategis Bidang Arsitektur
Georgius berharap pameran kali ini bisa mengisi milestones berpameran arsitektur di Indonesia. Pameran juga digadang menjadi benchmark dalam penciptaan ruang-ruang temporer yang sarat akan kualitas dan nilai-nilai terbaik dari produk yang ditampilkan.
Direktur PT CIS, Arief R. Rudiantoro, menyatakan, sebagai mitra penyelenggaraan ARCH:ID awalnya diselenggarakan secara sederhana pada 2000. Tapi kemudian ARCH:ID berkembang menjadi platform monumental dan kini merayakan edisi keempatnya.
"Setiap tahun, kami berkeinginan untuk terus menjadi platform strategis di bidang arsitektur dan bahan bangunan, dengan memfasilitasi ekspansi bisnis, membangun relasi, danberfungsi sebagai tempat diresmikannya produk-produk, solusi, dan teknologi baru," terangnya.
Untuk diketahui, pameran ini dikuratori oleh Ar. Yacobus Gatot S. Surarjo, dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Ar. Nelly Daniel, IAI, dan Ar. I Ketut Dirgantara IAI. Hasil kerja sama antara IAI bersama PT CIS Exhibition ini tidak hanya memperlihatkan karya instalasi dari brand ternama, tetapi juga kontribusi instalasi dari Himpunan Teknik Iluminasi Indonesia (HTII), Ikatan Arsitek LanskapIndonesia (IALI), Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII), dan Kementerian Pariwisata.
Advertisement
ARCH:ID 2024 Targetkan 17 Ribu Pengunjung
Dirancang untuk memukau dan menginspirasi jumlah pengunjung sebesar 17 ribu kedatangan, ARCH:ID 2024 diselenggarakan di HALL 5 dan HALL 6. Pameran ini menampilkan lebih dari 350 stan dari 100 pelaku pameran lokal maupun internasional, 19 booth terkurasi, 14 instalasi, dan 4 Feature Exhibitions.
Gelaran ini berlaku sebagai titik temu kreativitas dan kolaborasi beragam pelaku arsitektur dalam hampir sejumlah 100 perusahaan, dengan partisipasi dari para pelajar dari universitas lokal, dan juga partisipasi IAI Regional. Tak hanya pameran, ARCH:ID 2024 menawarkan banyak program lain, seperti konferensi 2 hari, ARCH:ID Talk Series, Obrolan Tuju-Tuju, dan Hackathon ARCH:ID.
Selain itu, terdapat Featured Exhibitions dengan berbagai pameran instalasi; yakni Menyawang, WOW read, Heritage Sketch,Tribute to Eko Prawoto & Josef Priotomo, Istana Melayu Badan Pelestarian IAI, OIKN, 4 Nations Showcase, dan Work from ARCH:ID. Dalam serangkaian Talk Series yang diadakan di ARCH:ID 2024, para pembicara dari berbagai entitas penting berbagi wawasan tentang topik ‘Placemaking: Tolerance’, dan membahas upaya menciptakan ruang yang inklusif.
ARCH: ID 2024 Diisi dengan Talkshow Menarik
Di antara para pembicara tersebut termasuk perwakilan dari Komisi Nasional Disabilitas, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Beberapa judul TalkSeries yang disajikan antara lain; "Perencanaan Interior & MEP Rumah Sakit Yang Bertoleransi Dengan Semua Pengguna" oleh HDII, "Placemaking Ramah Disabilitas" oleh Komnas Disabilitas.
Ada pula talkshow berjudul "Urgensi Cipta Kawasan Pemajuan Kebudayaan yang Lestari" bersama Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud, "Sekolah Sebagai Ruang Kreativitas Pendidikan Anak dan Guru", dan "Public Space Lighting" oleh HTII. Sementara itu, konferensi ARCH:ID 2024 akan terbagi dalam 2 sub-tema.
Sub-tema UrbanForum di hari pertama akan menghadirkan pembicara Bambang Susantono dari Otoritas Ibu Kota Nusantara (IKN), Rob Adams, Arsitek Kota Melbourne, Nans Voron, Pemenang Obel Award 2023, dan Sibarani Sofian, Perancang Kota IKN/Nusantara.
Ada pula sub-tema Architecture Forum pada konferensi hari kedua yang akan dilanjutkan dengan pembicara Jo Nagasaka dari Jepang, Christopher Lee dari Inggris, bersama Muhammad Faizal Syamsalam dan Antonius Richard dari Indonesia. Pameran ini gratis alias tidak dipungut biaya Caranya cukup mendafar ke situs resmi ARCH:ID.
Advertisement