Tips Makan Steak agar Rendah Lemak Tinggi Protein ala Chef Yuda Bustara

Chef Yuda Bustara menyarankan agar beberapa orang memilih daging yang dikonsumsinya mengandung sedikit lemak dan tinggi protein. Hal itu akan jauh lebih sehat sehingga yang dikonsumsi fokus ke bagian dagingnya.

oleh Henry diperbarui 18 Jul 2024, 06:30 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2024, 06:30 WIB
Chef Yuda Bustara
credit via Instagram.com/yudabustara

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu makanan berbahan dasar daging yang banyak disukai adalah steak. Namun banyak orang menganggap bahwa makan steak mengandung banyak lemak dan kurang sehat. Padahal, daging-daging tersebut bisa saja diolah menjadi lebih sehat dengan pemilihan dan pengolahan yang baik.

Chef Yuda Bustara mengungkapkan berbagai tips memilih dan mengolah agar pembuatan daging steak tetap sehat. Ia menyarankan agar beberapa orang memilih daging yang dikonsumsinya mengandung sedikit lemak.

Jadi, ketika ingin mengonsumsi daging tersebut, orang itu tidak perlu memakan bagian lemaknya. Hal itu akan jauh lebih sehat sehingga yang dikonsumsi fokus ke bagian dagingnya.

"Kalau mau makan daging steak tapi yang healthy itu cari yang enggak ada lemaknya. Jadi biasakan diri untuk tidak makan bagian lemaknya,” ungkap Yuda Bustara saat ditemui di sebuah restoran steak di Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Pemilihan bumbu juga bisa disesuaikan dengan jenis daging. Jika daging yang dibuat itu sudah memiliki rasa umami kuat seperti grass fed (sapi yang diternak dengan mengonsumsi rumput), maka bumbu yang digunakan tidak perlu terlalu banyak.

"Kalau sudah pakai daging yang umami dan gurih, biasanya garam sama merica ada udah cukup, karena bosan banget udah sama saus-saus yang lain," sambungnya.

Selain itu, perkara pemilihan daging yang dibuat juga harus diperhatikan. Chef Yuda mengatakan, jika daging yang digunakan meltique maka akan jadi kurang sehat sebab adanya injeksi minyak dan lemak. Namun, kalau daging yang dikonsumsi grass fed justru akan jauh lebih sehat.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penggunaan Alat Masak untuk Steak

Ilustrasi steak tenderloin
Ilustrasi steak tenderloin. (Image by jcomp on Freepik)

"Orang harus tahu meltique apa, itu sebenarnya daging diinjeksi minyak atau lemak membuat rasa lebih juicy tapi itu bisa bikin eneg, sama saja kamu makan lemak, jadi semakin banyak marbling berarti semakin banyak lemak," ungkapnya.

Cara memasaknya juga perlu diperhatikan. ia menganjurkan menggunakan panci cast iron atau air fryer. Penggunaan dua alat ini akan memastikan kematangan daging jauh lebih pas serta membuatnya menjadi lebih sehat dan nikmat saat disantap.

"Kita bisa menggunakan pan yang tebal agar tidak terlalu gosong atau menggunakan air fryer yang dapat memberikan tekstur gosong di luar tapi medium di tengahnya. Kalau misal masak steak ada panci cast iron, itu bisa menahan panas yang lama," terangnya.

"Jadi pastikan pancinya tebal, kalau tipis pasti gosong. Kalau panci tebal bisa menahan panas lebih lama dan warnanya lebih cokelat, bukan abu-abu, terus di dalamnya juga lebih juicy,” sambungnya.

Dalam kesempatan itu, Chef Yuda juga memperkenalkan menu hasil kolaborasinya dengan resto Steak Hotel by HOLYCOW! lewat program unggulan “Holycow’s Kitchen Takeover”, Menu yang diberi nama Organic Grass Fed Sirloin Steak with Creamy Andaliman Sauce ini memiliki cita rasa Nusantara.


Steak dengan Bumbu khas Medan

Menyantap Steak dengan Saus Andaliman, Rempah Khas Batak yang Rasanya Sangat Berkesan di Lidah
Menyantap Steak dengan Saus Andaliman, Rempah Khas Batak di Steak Hotel by HOLYCOW! (Liputan6.com/Henry)

Steak ini memakai bumbu andaliman dari Medan, Sumatera Utara.Chef Yuda Bustara membuat menu steak tersebut karena dibesarkan di Medan. Merica Batak atau Andaliman memiliki citra rasa yang strong seperti black pepper.

Jadi kenapa Andaliman, karena aku keturunan dari Jawa dan Medan, dan sedari kecil, memang makanan itu tidak jauh dengan bumbu Andaliman yang disebut black pepper khas Indonesia," terangnya.

Dia meyakini bahwa andaliman bisa mendunia karena memiliki rasa yang strong dan mudah untuk diolah pada daging steak. "Tapi yang perlu diperhatikan, bumbu ini tasteful dan ada rasa sensasi kebas jika terlalu banyak memakannya, Setidaknya lewat menu ini kita berharap bakal lebih banyak bumbu dan rempah Indonesia digunakan di berbagai jenis makanan, termasuk menu western seperti steak," terangnya.

Saat mencoba menu baru ini, selain dagingnya yang cukup empuk, cita rasa andaliman sangta terasa dan berkesan di lidah. Bahkan setelah sekitar satu jam, rasa bumbu rempah ini masih terasa melekat di lidah seperti rasa mint.


Daging Sapi yang Bahagia

Menyantap Steak dengan Saus Andaliman, Rempah Khas Batak di Steak Hotel by HOLYCOW!
Menyantap Steak dengan Saus Andaliman, Rempah Khas Batak di Steak Hotel by HOLYCOW!  foto: dok. Steak Hotel by HOLYCOW! 

Varian baru ini memakai daging sirloin grass fed impor dari negara Australia, daging sapi yang hidup bahagia sedari awal hingga akhir memakan rumput organik tanpa makanan lain. Daging grass fed memberikan cita rasa yang lebih flavorful dan kualitas terbaik agar memberikan rasa yang enak.

"Yang membuat steak ini flavorful dan rasanya yang berkualitas adalah kita memakai daging sapi yang bahagia. Makannya makan rumput, dan tidak di kandang. Jadi kalau sapinya aja happy, apalagi kita," jelas Chef Yuda.

Wynda Mardio selaku pemilik Steak Hotel by HOLYCOW! menjelaskan pihaknya menyadari kebutuhan pelanggan terus berkembang, dengan banyak yang mencari pilihan makanan baru yang lezat, dan unik. Memahami hal ini, mereka selalu berusaha berinovasi pada menu dan layanan agar tetap relevan bagi pelanggan.

"Sebagai meat expert, kami juga punya misi untuk memperkenalkan berbagai jenis daging steak kepada lebih banyak orang. Kolaborasi dengan Chef Yuda Bustara ini sudah kita eksplorasi seja lama terutama dalam penggunaan daging steak pilihan," ucap Winda.

"Di menu terbaru ini, baru Organic Grass Fed Sirloin Steak with Creamy Andaliman Sauce kita menggunakan daging steak organik, yang lebih sehat," sambungnya.

 

Infografis Etika Makan Fine Dining
Infografis Etika Makan Fine Dining. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya