TNI AL Batal Beli Kapal Selam Rusia

Pembatalan itu dilakukan setelah perwakilan TNI AL melihat langsung kondisi 2 kapal selam bekas milik Rusia beberapa waktu lalu.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 12 Mar 2014, 16:57 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2014, 16:57 WIB
Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana Marsetio
Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana Marsetio (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - TNI Angkatan Laut (AL) batal membeli 2 unit kapal selam kelas Kilo dari Rusia. Pembatalan itu dilakukan setelah perwakilan TNI AL melihat langsung kondisi 2 kapal selam bekas milik Rusia beberapa waktu lalu.

"Kita sudah melihat ke Rusia. Ada 2 kapal selam jenis Kilo Class yang sudah 2 tahun tidak digunakan Angkatan Laut Rusia," kata KSAL Laksamana TNI Marsetio di Markas Armada TNI AL Wilayah Timur (Armatim), Surabaya, Rabu (12/3/2014).

Menurut Marsetio, 2 kapal selam milik Rusia itu memang tampak bagus jika dilihat dari luar. Namun di dalam ternyata banyak peralatan yang sudah rusak. Apalagi, 2 kapal itu sudah 2 tahun dikandangkan.

Ketika berada di Rusia, tambah Marsetio, tim TNI AL juga melihat kapal selam Kilo Class yang baru. Namun mahalnya harga yang ditawarkan menjadikan rencana pembelian kapal selam jenis ini urung dilakukan.

Kapal selam kelas Kilo merupakan kapal selam canggih dengan kemampuan menembakkan rudal yang cukup jauh. Kapal ini diperlukan untuk memperkuat kemampuan alutsista TNI AL.

Menurut Marsetio, untuk membangun kekuatan minimum, TNI AL membutuhkan minimal 12 kapal selam. Saat ini TNI AL juga sudah memesan 3 kapal selam dari Korea. Dari 3 kapal ini, satu di antaranya akan dibangun di Indonesia oleh PT PAL. "Ini adalah bagian dari transfer teknologi," ujar Marsetio.

Dengan transfer teknologi, Marsetio berharap Indonesia mampu memproduksi kapal selam secara mandiri sehingga mampu lebih cepat mewujudkan minimal 12 kapal selam. (Ismoko Widjaya)

Baca juga:

SBY Nonton Perang Laut di Mako Armatim Surabaya

Diberi Rp 2 Triliun, PAL Ditagih Kuasai Teknologi Kapal Selam

`Pabrik` Kapal Selam Bakal Hadir di Indonesia

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya