Ledakan di Kerumunan Demonstran di Thailand Lukai 2 Orang

Media-media setempat memberitakan, seorang penyerang tak dikenal tiba-tiba saja melempar bahan peledak seperti granat ke arah kerumunan.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 11 Mei 2014, 11:33 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2014, 11:33 WIB
Ledakan di Kerumunan Demonstran 2 Kubu Thailand Lukai 2 Orang
Demonstran Thailand. (Reuters)

Liputan6.com, Bangkok - Demonstran Thailand kembali turun ke jalan. Namun pada demo antara 2 kubu, pendukung Perdana Menteri cantik Yingluck Shinawatra dan oposisi, beberapa orang dilaporkan luka.

"Dua pengunjuk rasa anti-pemerintah terluka dalam ledakan di luar kantor perdana menteri Thailand," kata polisi, Minggu (11/5/2014) seperti dilansir dari Reuters, Minggu (11/5/2014).

Media-media setempat memberitakan, seorang penyerang tak dikenal tiba-tiba saja melempar bahan peledak  ke arah kerumunan pengunjuk rasa anti-pemerintah di luar kantor PM Yingluck. Kantor itu dalam kondisi kosong karena sudah tak ditempati selama berminggu-minggu, sejak banyak terjadi aksi demo yang menuntut Yingluck mundur dari jabatannya.

"Ledakan itu membuat 2 pengunjuk rasa terluka, tapi kami tidak dapat memastikan apakah itu granat," kata seorang perwira polisi distrik tersebut.

Pemerintah sementara yang setia kepada mantan PM Yingluck, berharap bisa menyelenggarakan pemilu pada Juli mendatang untuk memulihkan kewenangannya.

Tapi kalangan oposisi menyerukan kepada majelis tinggi parlemen, pengadilan, dan Komisi Pemilihan Umum untuk menunjuk perdana menteri baru.

Yingluck kini telah dilengserkan Mahkamah Konstitusi (MK). Menteri Perdagangan Niwattumrong Boonsongpaisan ditunjuk untuk mengisi kekosongan jabatan perdana menteri itu.

Selain kehilangan jabatannya, Yingluck saat ini menghadapi ancaman penjara terkait kasus korupsi. Anggota Komite Antikorupsi Nasional (NACC) memutuskan untuk mendakwa Yingluck karena dinilai telah melalaikan tugas terkait kebijakan kontroversial skema subsidi beras dan meminta Senat untuk memakzulkannya. (Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya