15 Ribu Polisi Siap Sambut Demo Buruh di Jakarta

Kapolda Metro mengatakan sekitar 50 ribu buruh akan berdemo di Jakarta besok.

oleh Oscar Ferri diperbarui 09 Des 2014, 15:45 WIB
Diterbitkan 09 Des 2014, 15:45 WIB
Polisi Apel Siaga
Polisi Apel Siaga (Helmi Fithriansyah/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Para buruh akan berdemonstrasi besar-besaran secara nasional pada 10-11 Desember 2014. Aksi yang menuntut revisi upah minimum provinsi dan upah minimum kabupaten/kota (UMP dan UMK) itu akan dilakukan di 20 provinsi‎ dan 150 kabupaten/kota dan rencananya akan diikuti oleh sekitar 5 juta buruh.

Khusus untuk wilayah Jabodetabek, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono mengatakan, diperkirakan akan ada sekitar 50 ribu buruh yang melakukan demonstrasi. "(Estimasi) 50 ribu buruh di Jabodetabek," kata Unggung di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (9/12/2014).

Unggung mengatakan, para buruh yang berdemonstrasi di wilayah hukum Polda Metro Jaya itu akan mendapat penjagaan dan pengawalan dari aparat kepolisian. Untuk itu, ada 15 ribu petugas polisi yang diterjunkan dan disiagakan untuk mengamankan jalannya aksi buruh tersebut di Jabodetabek.

"Kita siapkan 15 ribu petugas," ucap Unggung.

Karenanya, Unggung melanjutkan, besok pihaknya akan melaksanakan apel pasukan pada pagi hari ‎sebelum diterjunkan ke lokasi demonstrasi. Pun demikian, pada malam hari setelah selesai aksi, kepolisian akan menginspeksi sejumlah titik sebagai antisipasi terjadinya aksi buruh.

"Jam 07.00 WIB pagi kita sudah apel pasukan. Malamnya pun ada inspeksi juga tempat-tempat lain," ucapnya.

Selain itu, Unggung mengaku sudah menyiapkan rencana antisipasi terhadap aksi lain dari buruh terkait dengan demonstrasi besok. Seperti aksi penutupan jalan tol.

‎"Antisipasi penutupan jalan tol sudah dilakukan," kata Unggung.

Sekitar 5 juta buruh sebelumnya dikabarkan akan berdemonstrasi besar-besaran dan mogok nasional pada 10-11 Desember 2014 di 20 provinsi dan 150 kabupaten/kota se-Indonesia. Aksi itu dilakukan untuk menuntut revisi UMP dan UMK serta menolak kenaikan harga BBM bersubsidi.

Para buruh itu berasal dari beberapa organisasi buruh. Di antaranya Konfederasi ‎Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI), Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), dan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI). (Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya