Alasan KPK Gelar Peringatan Hari Anti-Korupsi di Yogyakarta

Hasil survei KPK, anak-anak di kota besar sudah tidak menjadikan orangtua mereka sebagai panutan nilai.

oleh Yanuar H diperbarui 09 Des 2014, 20:24 WIB
Diterbitkan 09 Des 2014, 20:24 WIB
Pimpinan KPK
Hari Antikorupsi International (HAKI) di Yogyakarta (Liputan6.com/ Fathi Mahmud)

Liputan6.com, Yogyakarta - Yogyakarta dipilih sebagai tempat puncak pelaksanaan peringatan Hari Antikorupsi International (HAKI) untuk pertama kalinya di luar Jakarta. Menurut Ketua KPK Abraham Samad, Yogyakarta dipilih karena kota ini menjadi proyek percontohan pencegahan korupsi berbasis keluarga.

"Selain itu, indeks persepsi korupsi di Yogya juga bagus, masih 10 besar, karena itu kita pilih di sini," kata Abraham Samad dalam konferensi pers di Gedung Graha Shaba Pramana, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Selasa (9/12/2014).

Samad mengatakan, pilot project yang dikembangkan KPK tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan korupsi dari lingkungan terkecil yaitu keluarga. Bahkan berdasarkan survei yang dilakukan KPK, banyak kasus korupsi yang ditemukan justru dilakukan oleh satu keluarga.

"Kita masih ingat kasus Al Quran, bapak dan anak yang melakukan korupsi," ujar dia.

Sementara itu hasil survei yang dilakukan KPK, ternyata ditemukan perbedaan konsep jujur antara Ibu, Bapak, dan Anak. Anak-anak di kota besar sudah tidak menjadikan orangtua mereka sebagai panutan nilai. Justru teman sebaya yang menjadi panutan nilai.

"Repotnya kalau peer group (teman sebaya) nya buruk, maka anak juga akan mengikuti menjadi buruk," kata dia.

Menurut Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, fenomena inilah yang membuat KPK memberikan perhatian pencegahan korupsi melalui keluarga. Meski demikian, penindakan dan juga pembangunan sistem pencegahan korupsi juga dilakukan oleh KPK.

"Kita menggunakan pendekatan 3 in1 dalam pencegahan korupsi, yaitu Budaya, Individu, dan Sistem," ujar Bambang. (Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya