Sultan Yogya Ubah Gelar Putrinya, Jadi Penerus Tahta?

Sabda Raja ini terkait perubahan gelar salah satu putri Sultan yaitu GKR Pembayun berganti gelar menjadi GKR Mangkubumi.

oleh Yanuar H diperbarui 05 Mei 2015, 13:11 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2015, 13:11 WIB
Gunungan Grebeg Syawal Ludes Diserbu Warga
Sejumlah abdi dalem membawa gunungan Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta di halaman Masjid Gede Kauman, (29/7/2014). (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Liputan6.com, Yogyakarta - Sultan Hamengkubuwono X menggelar Sabda Raja di Siti Hinggil Keraton Yogyakarta. Sabda Raja ini merupakan yang kedua sejak Sultan naik tahta.

Kerabat Keraton Yogyakarta KRT Yudhohadiningrat, yang merupakan Penghageng Tepas Keraton mengatakan, dalam Sabda Raja kali ini Sultan hanya mengeluarkan satu hal. Namun ia tidak merinci apa isi sabda tersebut.

Sabda Raja digelar dengan dihadiri keluarga Keraton Pakualaman, permaisuri, dan putri Sultan. Namun acara ini tidak dihadiri adik Sultan.

"Satu poin. Kerabat Pakualaman dan Keraton. Yang putri datang yang kakung tidak. Gusti Hadi tadi ditelepon mungkin macet. Gusti Prabu tidak. Pakualaman yang hadir adalah putra mahkota Pakualaman, Kanjeng Bimo," ujar KRT Yudhohadiningrat usai Sabda Raja, Selasa (5/5/2015).

Sabda Raja kali ini berlangsung singkat, hanya berjalan dua menit. Menurut abdi dalem keraton Kaum Masjid Penepen Keraton, Raden Wedono Ngabdul Sadak, Sabda Raja ini terkait perubahan gelar salah satu putri Sultan yaitu Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pembayun. Pembayun berganti gelar menjadi GKR Mangkubumi.

"Gantos (ganti) gelar. Resmikan tadi gelar GKR Mangkubumi. Ya, jadi penerus mahkota," ujar dia.

Dalam acara Sabda Raja ini, Sultan mengenakan pakaian kebesaran raja seperti saat Sabda Raja pertama digelar, yakni pakaian warna hitam dan kupluk biru. Permaisuri Sultan, GKR Hemas, juga menggunakan pakaian warna hitam dengan hiasan warna kuning. (Sun/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya