Liputan6.com, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah menerjunkan tim khusus untuk menyelediki peyebab jatuhnya pesawat Hercules C-130 di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, pada Rabu 30 Juni 2015 lalu.
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Fuad Basya meminta masyarakat tidak berpolemik dan menduga-duga mengenai penyebab jatuhnya Hercules C-130.
"Mari bersama-sama kecelakaan pesawat Hercules kemarin, bukan jadi polemik yang untuk kita bahas terus-terusan," ujar Fuad dalam diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (4/7/2015).
Menurut Fuad, pihaknya akan mengambil langkah lanjutan, setelah hasil awal investigasi kecelakaan pesawat itu sudah diketahui. Termasuk, menindak tegas jika ditemukan pelanggaran.
"TNI sudah bertekad, hasil investigasi merupakan langkah awal untuk kita melanjuti segalanya. Apakah itu memperbaiki alutsista, memperbaiki sistem, kemudian menindak yang melanggar dan lain-lain. Itu pasti akan kita lakukan," kata dia.
Menurut Fuad, TNI berharap kejadian yang menewaskan lebih dari 100 orang ini tidak akan terulang lagi. TNI siap bertanggung jawab atas jatuhnya korban sipil maupun militer pada peristiwa nahas tersebut.
"Kepada seluruh masyarakat, saya mohon maaf atas nama TNI. Kami berjanji setelah ini akan memberi yang terbaik, kemudian melakukan langkah-langkah yang tidak akan merugikan masyarakat. Kalau memang ada korban pasti akan kita urus, dan kalau pelanggaran kami akan ambil langkah-langkah," pungkas Fuad.
Presiden Indonesia Aviation and Aerospace Watch (IAAW) Captain Soenaryo Yosopartomo menegaskan hal yang sama. Organisasi yang mengawasi penerbangan di tanah air ini berharap, masyarakat tidak memberi komentar negatif. Apalagi menduga-duga mengenai penyebab jatuhnya pesawat Hercules sebelum ada hasil investigasi.
"Jangan mengutarakan, menebak-nebak kenapa terjadinya kecelakaan tersebut. Silakan menunggu tim. IAAW akan memberikan masukan kepada yang berkepentingan, setelah kita mendapatkan hasil dari tim tersebut," imbuh Soenaryo.
Pesawat Hercules C-130 dengan nomor ekor A-1310 jatuh dengan posisi terbalik di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, Selasa 30 Juni 2015 sekitar pukul 11.50 WIB. Pesawat tersebut lepas landas dari Pangkalan Udara Suwondo, Medan sekitar pukul 11.48 WIB.
Pesawat buatan tahun 1960-an itu hendak menuju Kepulauan Natuna untuk menjalankan misi Penerbangan Angkutan Udara Militer (PAUM), yakni pengiriman logistik.
Burung besi yang dipiloti Kapten Penerbang Sandy Permana itu sempat menghubungi menara Air Traffic Control (ATC) 2 menit usai take off dan menginformasikan telah terjadi kerusakan.
Saat itu, pilot juga meminta untuk return to base (RTB) ke Lanud Suwondo. Belum sempat dibalas, ATC sudah kehilangan kontak. Pesawat kemudian diketahui jatuh di pemukiman warga di Jalan Jamin Ginting.
Berdasarkan data manifes, penumpang Hercules C-130 berjumlah 122 orang, terdiri dari 33 TNI AU, 6 TNI AD, dan 83 orang keluarga TNI. (Rmn/Sun)
TNI Minta Penyebab Hercules Jatuh Tidak Jadi Polemik
Menurut Fuad, pihaknya akan mengambil langkah lanjutan setelah ada hasil awal investigasi kecelakaan pesawat Hercules C-130.
diperbarui 04 Jul 2015, 12:32 WIBDiterbitkan 04 Jul 2015, 12:32 WIB
Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya mengatakan anggota tersebut tidak mengetahui jika lokasi yang menjadi wilayah tugas mereka adalah tempat ilegal, Jakarta, (14/10/14). (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 Liga InternasionalLiverpool Bayar Mahal Kemenangan atas Real Madrid di Liga Champions
8 9 10
Berita Terbaru
Cara Cepat Hentikan Diare Anak: Panduan Lengkap untuk Orang Tua
287 TPS Gelar PSU, PSL hingga PSS di Pilkada 2024, KPU RI: Terbanyak di Sumut
Tips Main Rubik: Panduan Lengkap untuk Pemula dan Ahli
5 Manfaat Bawang Putih untuk Kesehatan Rambut dan Cara Menggunakannya
KPU RI: Data C Hasil Terunggah di Sirekap Mobile Sudah Mencapai 97,85%
Fahri Hamzah Usulkan Omnibus Law Perumahan Jadi Kunci Atasi Masalah Perumahan
Kemenag Buka Pendaftaran Petugas Haji Mulai Hari Ini, Ada 8 Formasi Salah Satunya Layanan Disabilitas
VIDEO: Bagaimana Aturannya Jika Kotak Kosong Menang di Pilkada 2024?
Australia Larang Anak di Bawah 16 Tahun Main Media Sosial, Efektifkah?
Kadar Kolesterol Mahasiswa Kedokteran Ini Malah Meningkat Setelah Terapkan Pola Makan Berbasis Nabati, Kok Bisa?
Rekomendasi Kuliner Tradisional yang Ramah untuk Vegetarian
Krisis Cedera Manchester City Bertambah Parah, Mateo Kovacic Bakal Lewatkan Duel Penting