Polda Metro Akan Kejar Peneror Rumah Penyidik KPK

Kendati benda tersebut bukan bom, polisi tetap akan menyelidiki motif dan menangkap pelaku teror.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 06 Jul 2015, 14:02 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2015, 14:02 WIB
20150706-Bom
Benda yang diduga bom ditemukan di dekat rumah penyidik KPK. (Liputan6.com/Richo Pramono)

Liputan6.com, Jakarta - Benda mirip bom ditemukan di depan kediaman penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, AJM, di Perumahan Mediterania Regensi, Kota Bekasi, sekitar pukul 23.00 WIB Minggu 5 Juli 2015 malam. Benda tersebut berbentuk kotak styrofoam dilapisi lakban hitam serta dililit rangkaian kabel.

‎Kepala Divisi Humas Polda Metro Jaya, Kombes Mohamad Iqbal, memastikan penyidik akan mengusut tuntas kasus itu dan mencari pelaku terornya.

"Polda Metro Jaya akan lakukan penyelidikan siapa yang diduga melakukan teror atau pengancaman," ujar Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Senin (6/7/2015).

Untuk itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Polres Bekasi Kota‎. Namun, dia tidak menjelaskan secara rinci berapa personel yang diterjunkan ke lapangan.

‎"Berapa personel yang diturunkan itu tergantung Kapolres Bekasi Kota. Kami (Polda Metro) hanya membantu personel‎. Polisi punya teknis untuk itu," lanjut Iqbal.

Polres Bekasi Kota telah menyatakan bungkusan mencurigakan di rumah penyidik KPK itu bukan bom. Bungkusan itu hanya berupa busa styrofoam yang dikaitkan dengan kabel dan tidak mengandung bahan peledak.

Kendati demikian, polisi tetap akan menyelidiki motif dan pelaku teror. Polisi juga akan memeriksa sejumlah saksi termasuk orang yang melapor adanya benda mencurigakan itu ke polisi.

"Kalau bukan (bom) kita akan lakukan pendalaman apa ada unsur kesengajaan," pungkas Iqbal.

Sebelumnya, sebuah benda yang diduga bom ditemukan di dekat rumah penyidik KPK di Perumahan Mediterania Regency, Jaka Mulya, Bekasi Selatan, Jawa Barat. Benda tersebut berbentuk kotak cokelat dan hitam dilengkapi dengan benda yang menyerupai detonator.

Ketua RT setempat mengatakan rumah penyidik KPK tersebut memang kerap mendapatkan teror. Dia menduga kejadian tersebut ada hubungannya dengan pekerjaan korban sebagai salah satu penegak hukum.

"Ini udah ketiga kali. Pertama ban mobil digemboskan. Kedua, mobilnya disiram air keras hingga cat mobil terkelupas. Ketiga ya ini (bungkusan diduga bom)," ujar Ketua RT 004, Budi. (Bob/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya