Liputan6.com, Jakarta - Salah satu penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi menerima teror. Benda mencurigakan diletakkan di depan rumahnya. Benda tersebut terbungkus kotak dilapisi dengan lakban hitam dengan rangkaian kabel.
Polisi telah melakukan penyelidikan atas teror itu. Namun, belum ada kejelasan tentang pelakunya.
Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komjen Budi Waseso, tidak ingin berspekulasi terkait pelaku teror tersebut ketika ditanya soal identitas peneror.
"Kita tidak tahu ya, kita tidak bisa menduga-duga. Sekarang kita harus buktikan bahwa ada kejadian itu dan kita cari tahu apa yang menjadi latar belakang sehingga kita bisa mengira-ngira siapa pelakunya," ujar pria yang akrab disapa Buwas itu di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (7/7/2015).
Menurut dia, Detasemen Khusus Anti Teror 88 telah dikerahkan untuk mengusutnya atas perintah Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti. "Sudah. Jadi Pak Kapolri juga kemarin sudah menurunkan Densus 88 untuk menangani kasus itu. Dari Polri juga turun," tegas Buwas.
Buwas menegaskan belum ada kejelasan tentang pelakunya. Yang jelas, kata dia, penyidik sudah melakukan olah tempat kejadian perkara. Sekarang, jajarannya bersama Densus 88 masih menyelidiki.
Benda mirip bom ditemukan di depan rumah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, AJM, di Perumahan Mediterania Regensi, Kota Bekasi, sekitar pukul 23.00 WIB Minggu 5 Juli 2015. Benda tersebut berbentuk kotak styrofoam dilapisi lakban hitam serta dililit rangkaian kabel.
Baca Juga
Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti telah memerintahkan jajarannya untuk menyelidiki siapa pelaku yang menebar ancaman tersebut.
"Sudah saya perintahkan, penyidik Polri juga sudah datang untuk olah TKP (tempat kejadian perkara)," ujar Badrodin, Senin 6 Juli 2015 kemarin. (Bob/Yus)
Advertisement