Kemarau, Sawah dan Ikan di Jakut Terancam Gagal Dipanen

Saat ini saja, dari 405 hektare sawah itu, sudah belasan hektare yang berpotensi kuat gagal panen lantaran kekurangan air.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 28 Jul 2015, 06:27 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2015, 06:27 WIB
Sawah (Ilustrasi)
Sawah (Antara Foto)

Liputan6.com, Jakarta - Petani di Indonesia kini mulai dipusingkan dengan masuknya musim kemarau yang diprediksi terjadi sampai akhir 2015 ini. Musim kemarau yang membawa kekeringan diprediksi bakal memicu gagal panen.

Seperti yang dikhawatirkan terjadi di kawasan Jakarta Utara. Kepala Suku Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) Jakarta Utara Una Rusmana mengatakan, ada sebanyak 405 hektare sawah terancam gagal panen.

Saat ini saja, kata dia, dari 405 hektare sawah sudah belasan hektare yang berpotensi kuat gagal panen lantaran kekurangan air.

"Ada 405 hektare sawah itu lagi masa tanam dan nanti panen rencananya akan dilaksanakan sekitar bulan September 2015 mendatang. Dari keseluruhan luas persawahan yang tengah masa tanam itu, ada sekitar 15 hektare kekurangan air dan potensi gagal panen. Sekarang saja sudah mulai kekurangan air," kata Una di Jakarta Utara pada Senin 27 Juli 2015.

Ia melanjutkan, kawasan persawahan yang terancam kemarau itu menyasar wilayah Cilincing, Jakarta Utara. Selain persawahan, sektor perikanan di wilayah Cilincing juga ikut terancam.

"Dari 31 kelurahan di 6 kecamatan, ada potensi ancaman terbesar mengenai sektor pertanian dan juga perikanan di wilayah Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara," ujar Una.

Ia menuturkan, di Cilincing, ada sebanyak 6 kelompok budidaya ikan air tawar yang terancam. Minimnya pasokan air, tambah Una, menyebabkan kualitas air menurun sehingga berdampak pada kehidupan ikan.

"Yang bisa dilakukan, yakni mempercepat masa panen. Hanya, untuk persawahan kami upayakan untuk memompa air dari saluran irigasi," ucap dia.

Untuk mengantisipasi kekeringan air, saat ini Una mengaku, jajarannya sudah melakukan koordinasi dengan kelurahan setempat untuk menambah pasokan air.

"Membuat saluran air dari saluran irigasi langsung menuju persawahan. Sejak Juni lalu sudah diantisipasi. Kita sudah bypass saluran air saluran irigasi ke persawahan di RW 07," pungkas Una. (Ndy/Ali)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya