Liputan6.com, Jakarta - Rencana pembangunan 7 megaproyek di Kompleks Parlemen masih menuai pro dan kontra. Bahkan, DPR mengadakan sayembara gambar dan desain kompleks Senayan dengan total hadiah sebesar Rp 500 juta.
Dana tersebut masuk dalam pagu anggaran untuk kegiatan pekerjaan tahap prarancangan renovasi dan pengembangan kompleks sebesar kurang lebih Rp 6,1758 miliar. Rekomendasi Kementerian Pekerjaan Umum, jika ingin membangun 7 gedung tersebut, DPR harus menghabiskan Rp 1,2 triliun pada 2016.
Langkah tersebut pun mendapat sorotan tajam oleh Forum Indonesia untuk Transparasi Anggaran (Fitra). Sebab, dana sebesar itu bisa membuat 12.000 ruang kelas di sekolah-sekolah dan 6.000 perumahan rakyat. Oleh karena itu, pemerintah harus menolak dengan tegas usulan proyek tersebut.
"Pemerintah harus menolak secara tegas anggaran gedung DPR masuk dalam APBN 2016. Selain itu, politik anggaran DPR tidak berpihak, Rp 1,2 triliun bisa membuat 12.000 ruang kelas dan sekitar 6.000 perumahan rakyat," ujar Manager Advokasi Fitra Apung Widadi, di Jakarta, Jumat (21/8/2015).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menolak untuk meresmikan pembangunan 7 proyek di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta tersebut. Jokowi ingin ada usulan yang jelas dari DPR sebelum meresmikan proyek ini.
Apung pun menilai hal itu baik. Namun, Presiden Jokowi harus lebih keras menolak rencana tersebut. "Apa yang dilakukan Presiden Jokowi adalah langkah baik. Tapi, itu baru disampaikan secara verbal, harusnya secara formal juga," tutur Apung.
Selain itu, Fitra menilai belum ada proses transparan dalam proyek tersebut. Hal ini dirasa Apung karena belum ada putusan dari Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) dan Banggar DPR.
"Penganggaran, angka, detail belum selesai dibahas di internal DPR. Saya yakin belum sepenuhnya setuju pembangunan gedung DPR," pungkas Apung.
‎7 Proyek yang akan dibangun DPR ialah pembangunan museum dan perpustakaan, alun-alun demokrasi, jalan akses bagi tamu ke Gedung DPR, visitor center, pembangunan ruang pusat kajian legislasi, pembangunan ruang anggota dan tenaga ahli, serta integrasi kawasan tempat tinggal dan tempat kerja anggota DPR. (Bob/Mut)
Fitra: Dana Gedung Baru DPR Bisa Bangun Ribuan Sekolah dan Rumah
Dana Rp 1,2 triliun bisa membuat 12.000 ruang kelas di sekolah-sekolah dan 6.000 perumahan rakyat.
diperbarui 21 Agu 2015, 16:31 WIBDiterbitkan 21 Agu 2015, 16:31 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 Jawa Tengah - DIYAsam Urat Tinggi? Coba Aneka Jus Ini
4 Jawa Tengah - DIYInilah 5 Makanan di Sekitar Kita yang Bisa Turunkan Kolesterol
5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Baca Al-Fatihah hanya Gerak Mulut, Apakah Sholatnya Sah? Ini Kata Buya Yahya
Polisi Buru Pembuang Janin Bayi di Septic Tank RSUD Koja Jakarta Utara
Meghan Markle Ikut Meditasi di Rumah Jessica Alba, Jadi Teman Hollywood Baru?
Tata Cara Salat Hajat Agar Hajat Cepat Terkabul
Menanam Kembali Pohon Ulin di Hutan Kota, Mengembalikan Tanaman Khas Kalimantan
Nama Nelayan Dicatut, Pj Gubernur Jabar Telusuri Pemilik Sertifikat Laut di Subang
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 3 Februari 2025
Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert Tidak Selesai Saksikan Persija Jakarta vs PSBS Biak, Tonton Berapa Menit?
Buron Pembacokan Pelajar di Bandar Lampung Akhirnya Ditangkap walau Sembunyi di Seberang Pulau
Sedekah atau Menabung, Mana yang Diutamakan jika Gaji Pas-pasan? Buya Yahya Menjawab
Tidak Sesuai Perda RT/RW, Permohonan Izin Pagar Laut Bekasi sudah Ditolak Berkali-kali
Orang Tua di Alam Kubur Diangkat Derajatnya karena Anak Lakukan Amalan Ini, Kata UAH