Liputan6.com, Jakarta - Tebalnya kabut yang melanda kawasan Danau Toba, Samosir, Sumatera Utara menjadi salah satu penghambat proses pencarian helikopter EC-130 PK-BKA milik PT Penerbangan Angkasa Semesta yang hilang di lokasi tersebut.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Helfi Assegaf mengatakan pencarian hari ini seharusnya dilakukan melalui udara dengan helikopter milik tim SAR gabungan. Namun, pencarian terkendala akibat minimnya jarak pandang akibat tebalnya kabut.
"Tim SAR gabungan tadi hendak melakukan pencarian dengan menggunakan helikopter. Tetapi sudah sempat terbang sekitar 45 menit, mereka kembali mendarat karena cuaca dan kondisi yang tak memungkinkan," kata Helfi, Jumat (16/10/2015).
Dia mengungkapkan, saat ini, jarak pandang di lokasi pencarian sekitar 300 meter. Hal itu tentu saja sangat mengganggu pencarian proses pencarian dari udara.
"Dari udara ditunda dan difokuskan melalui penyisiran langsung dengan menggunakan 21 kapal dan satu jetski," ungkap Helfi.
Menurut dia, tim SAR gabungan memfokuskan pencarian di kawasan Onan Runggu, Sitiotio, Nainggolan, Palipi, Sibandang, Porsea dan Balige. Ada 530 personel yang dikerahkan pada pencarian itu.
"Dari 530 personel itu, 230 personel difokuskan di perairan dan 300 di darat," jelas Helfi.
Helikopter milik PT Penerbangan Angkasa Semesta yang terbang dari Samosir hilang kontak Minggu pukul 11.33 WIB saat menuju Bandara Kualanamu setelah terbang dari Siparmahan atau pantai barat Danau Toba melintasi Pematangsiantar.
Helikopter tersebut dipiloti Teguh Muyatno dengan teknisi Hari Purwantono. Selain itu, ada 3 penumpang, yaitu Nurhayanti, Gianto, dan Fransiskus.
Salah satu penumpang helikopter EC-130 PK-BKA ditemukan selamat. Fransiskus Subihardayan ditemukan Tim SAR dalam kondisi lemas setelah hampir 3 hari terombang-ambing di perairan Danau Toba pada Selasa 13 Oktober 2015 sekitar pukul 13.00 WIB. (Ans/Bob)
Pencarian Heli Jatuh di Danau Toba Terkendala Kabut Tebal
Saat ini jarak pandang di lokasi pencarian helikopter yang jatuh di Danau Toba, Samosir, Sumatera Utara, sekitar 300 meter.
diperbarui 16 Okt 2015, 17:23 WIBDiterbitkan 16 Okt 2015, 17:23 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Bitcoin Reserve Act: Peluang atau Ancaman bagi Pola Harga Bitcoin yang Sudah Ada?
IHSG Anjlok 4,65 Persen pada 16-20 Desember 2024, Ada Apa?
Kolaborasi UNHAS dan Celltech, Langkah Konkret Menuju Wisata Kesehatan Kelas Dunia
Jenang Pecel Khas Boyolali, Kuliner Legendaris dengan Cita Rasa Unik
5 Resep Mangut Ikan Asap, Olahan yang Menggugah Selera
DPRD Sidoarjo Setujui Raperda Disabilitas Sebagai Upaya Lindungi Hak Difabel
Kimberly Ryder Bicara soal Pentingnya Wanita Punya Kendali Penuh Atas Tubuhnya Sendiri
Niat Marcus Rashford Tinggalkan Manchester United Terhambat, Ini Alasannya
Rudal Houthi Tembus Pertahanan Udara Israel, Belasan Orang di Tel Aviv Dirawat
Berapa Hari Lagi Tahun Baru 2025? Ini Ide Kegiatan untuk Mengisi Libur Panjang
Pemprov Jakarta Gelar Beragam Atraksi dan Pasar Kreatif Sambut Natal 2024, Ini Lokasinya
Niat Sholat 5 Waktu Berjemaah dan Sendiri, Pahami Makna di Setiap Lafaz