Polisi Gali Penuturan Jakmania Fahreza Sebelum Tewas

Polisi masih mendalami penuturan Fahreza sebelum tewas yang menyebut dirinya dianiaya sekelompok orang berseragam coklat.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 16 Mei 2016, 14:11 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2016, 14:11 WIB
Jakmania
Suporter Persija

Liputan6.com, Jakarta - Seorang suporter Persija Jakarta bernama Muhammad Fahreza (16) tewas setelah menyaksikan klub kesayangannya bertanding melawan Persela Lamongan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jumat malam 13 Mei 2016.‎

Detik-detik sebelum meninggal dunia, Fahreza menceritakan sempat dianiaya beberapa orang berseragam cokelat yang diduga sebagai aparat polisi‎ yang berjaga. Remaja itu tewas akibat sejumlah luka serius di bagian wajah dan kepala diduga akibat benturan benda keras.

"Perkembangan meninggalnya salah satu korban yang kita perkirakan salah satu suporter Persija ini masih kita dalami," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono di kantornya, Jakarta, Senin (16/5/2016).

Dalam hal ini, kata Awi, pihaknya masih menggali sejumlah keterangan berdasarkan penuturan korban sebelum mengembuskan napas terakhirnya. Pihaknya tengah mencari bukti apakah orang berseragam cokelat yang dimaksud benar-benar polisi.


"Itu penafsiran mereka yang diduga polisi, ini yang perlu diklarifikasi, makanya kemudian tim Propam Polda Metro Jaya kita turunkan untuk mencari fakta-fakta yang ada di TKP," terang dia.

"Bahkan dari keterangan abangnya almarhum, bagaimana penuturan dan kesaksiannya itu kita gali semua, dan tim masih bekerja untuk mencari tahu itu," pungkas Awi.

Fahreza diduga menjadi korban pemukulan sejumlah oknum polisi ketika terjadi kericuhan di luar stadion ‎saat pertandingan antara Persija dengan Persela memasuki babak kedua. Saat itu, beberapa suporter yang kehabisan tiket mencoba memaksa masuk dengan menerobos pintu yang dijaga polisi saat laga sudah berjalan setengah permainan.

Fahreza yang mengalami luka cukup serius di bagian kepala langsung dilarikan ke RS Andika, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Korban kemudian dirujuk ke RS Marinir, Cilandak, ‎Jakarta Selatan akibat luka yang cukup serius.

Korban sempat dibawa pulang, namun kembali dilarikan ke RS Marinir, Cilandak karena kondisinya yang semakin kritis. Fahreza akhirnya mengembuskan napas terakhirnya di rumah sakit pada Minggu 15 Mei 2016 pagi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya