Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian meminta Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokkes) serta Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan (Kapuslitbang) untuk meneliti fenomena polisi yang bunuh diri.
Hal ini menyusul tewasnya Kapolsek Karangsembung Ipda Nyariman di ruang kerjanya, Rabu 5 Oktober 2016.
Baca Juga
"Ini sedang kami pelajari, saya minta kepada Kapusdokkes, Kapuslitbang, tolong lakukan penelitian. Kenapa ini terjadi, apakah ada benang merahnya?" kata Tito di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (7/10/2016).
Advertisement
Dia tak memungkiri, 430 ribu polisi di seluruh Indonesia pasti memiliki masalah masing-masing. Berdasarkan data yang dikantonginya, sepanjang 2016, tercatat 16 anggota Polri yang bunuh diri.
Akan tetapi, ia melanjutkan, data itu tak bisa digeneralisasi dan dijadikan kesimpulan seluruh anggota Polri bermasalah.
"Wajar kalau nanti ada anggota yang kurang baik, ada yang stres, ada juga kemudian polisi yang baik juga. Jadi tidak bisa 16 (polisi) ini jadi representatif menyimpulkan bahwa semua polisi stres. Atau semua polisi ada masalah, masalah yang membuat bunuh diri," terang Tito.
Oleh karena itu, Tito meminta anak buahnya untuk meneliti fenomena tersebut. Sebab masalah yang dialami anggotanya berbeda-beda. Mulai dari masalah kesejahteraan dan tekanan bekerja.
"Masalahnya masing-masing berbeda. Kalau berbeda-beda, ini langsung pada pengelolaan pemimpin untuk lebih mendekatkan hubungan (dengan bawahannya), termasuk pembinaan mental, dan lain-lain," ujar Tito.
"Tapi kalau akar masalahnya adalah kesejahteraan, ini kita akan tingkatkan kesejahteraan ini melalui langkah-langkah, termasuk menyampaikan permasalahan dan data-data ini untuk memperkuat pengajuan kita untuk memperbaiki kesejahteraan ke pemerintah," tandas Tito.