Liputan6.com, Jakarta Kondisi Sungai Cileungsi dan Cikeas sempat berstatus waspada akibat kenaikan permukaan air. Akibatnya, kawasan yang dilintasi kedua sungai tersebut terendam banjir dengan tinggi sekitar 30 sentimeter.
Tercatat pada pukul 08.30 WIB, permukaan air Sungai Cileungsi naik dengan ketinggian 200 sentimeter. Sedangkan pada pukul 12.00 WIB, ketinggian permukaan air Sungai Cikeas mencapai 253 sentimeter.
Baca Juga
"Tadi pagi wilayah Hulu Cileungsi 200 sentimeter dan Hulu Cikeas 253 sentimeter," ujar pegiat Komunitas Peduli Cileungsi Cikeas (KP2C), Puarman (48), kepada Liputan6.com melalui sambungan telepon, Selasa (21/2/2017).
Advertisement
Adapun tinggi permukaan air pada kawasan Pertemuan Cileungsi Cikeas (P2C) pukul 13.00 WIB ialah 519 sentimeter. Namun, kata Puarman, pukul 14.00 WIB tinggi permukaan air berangsur surut.
Puarman menambahkan, tanggul yang membendung perumahan berfungsi dengan baik. Ketinggian air yang memasuki kawasan perumahan yakni 10-30 sentimeter.
"Tanggul berfungsi dengan baik dan tidak ada banjir besar," lanjut Puarman.
Dinas Sosial Kabupaten Bogor memberikan bantuan logistik berupa peralatan makan, mie instan, air mineral, dan kebutuan lainnya bagi warga sekitar. Selain juga peralatan mesin sedot air, perahu karet, tenda posko, dan tikar.
Terdapat dua posko yang berada di Villa Nusa Indah, yakni Posko BPBD Kabupaten Bogor dan Posko Tim 156 Bojongkulur. Akibat limpasan air dari Sungai Cikeas dan Cileungsi, ada tujuh kawasan perumahan terdampak banjir, yaitu Vila Nusa Indah 1, Vila Nusa Indah 2, Vila Jatirasa, Pondok Mitra Lestari, Kemang IFI Graha, Jaka Kencana, Komplek AL dan PPA. (Fitra Hasnu)