Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memandang Presiden Joko Widodo atau Jokowi punya cara tersendiri untuk berkomunikasi dengan para ketua umum partai politik pendukungnya, khususnya memilih calon wakil presiden.
Dia menuturkan, Jokowi kemungkinan tidak akan mengumpulkan para ketum untuk diajak berbicara. Melainkan berbicara satu persatu.
Baca Juga
"Kalau Pak Presiden ini modelnya enggak seperti yang lain. Artinya mungkin pertemuannya antara ketum dengan Presiden. Tapi tidak multilateral," ucap Airlangga usai bersilahturahmi di kediaman Jusuf Kalla, Jakarta, Jumat (15/6/2018).
Advertisement
Dia menuturkan, pembahasan mengenai cawapres dengan para ketum parpol, masih sangat cair. Karena itu, dia mengungkapkan sampai sekarang belum ada nama yang muncul. Dan sehabis Pilkada 2018 baru konsen dibicarakan.
"Sejauh ini belum ada (nama yang dibicarakan)," ucap Menteri Perindustrian itu.Â
Bertemu Megawati
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyempatkan bertemu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada Selasa sore, 12 Juni 2018. Pertemuan di Istana Batu Tulis, Bogor tersebut dimulai pada pukul 17.10 WIB hingga 19.20 WIB.
Pertemuan di Istana Batu Tulis tersebut sekaligus membahas sejumlah hal strategis. Berkaitan dengan siapa cawapres yang akan mendampingi Jokowi, Megawati memberikan masukan agar segala sesuatunya dilakukan dengan pertimbangan matang, dan terus melakukan kontemplasi agar benar-benar memahami aspirasi rakyat Indonesia, sambil memohon petunjuk dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
"Presiden dan wakil presiden itu merupakan pemimpin rakyat, pemimpin bangsa dan negara. Semua harus dipersiapkan dengan matang, dengan pertimbangan nurani yang jernih. Siapa pun yang ditetapkan sebagai cawapres ke depan, maka Pak Jokowi dan calon wakilnya merupakan satu kesatuan. Momentumnya dilakukan pada saat yang tepat," kata Megawati.
Saksikan Video Pilihan Beriikut Ini:Â
Advertisement