Gerindra: Ijtimak Ulama Semakin Kuatkan Langkah Prabowo Jadi Capres

Meski mendapat dukungan kuat, menurut Muzani, Prabowo tidak akan langsung mendeklarasikan diri.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 30 Jul 2018, 07:32 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2018, 07:32 WIB
Roemah Djoeang
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan sambutan saat peresmian Roemah Djoeang di Jalan Wijaya, Kebayoran Baru, Jakarta, Minggu (29/7). Roemah Djoeang didirikan sebagai markas bagi para relawan di Pilpres 2019. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani menegaskan langkah Prabowo sebagai calon presiden sudah mantap. Hal itu sejalan dengan hasil rekomendasi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) yang menyorongkan Prabowo mewakili pilihan umat.

"Apa yang direkomendasi ijtimak, dengan meng-endorse beliau sebagai calon presiden saya kira itu menunjukkan bahwa masyarakat dan ulama menghendaki beliau sebagai capres," kata Muzani di Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu, 29 Juli 2018 malam.

Meski mendapat dukungan kuat, menurut Muzani, Prabowo tidak akan langsung mendeklarasikan diri. Justru sebaliknya, penggodokan internal dan eksternal terus dilakukan, diikuti situasi terjadi.

"Jadi Ya Pak Prabowo adalah orang sangat rendah hati, beliau orang Jawa, jadi tentu saja sangat memperhatikan semua perkembangan," lanjut dia.

Diketahui, Ijtimak Ulama GNPF-U merekomendasi dua nama sebagai wakil Prabowo di 2019. Nama Mubaligh Ustaz Abdul Somad dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri, mencuat sebagai yang laik diperimbangan Prabowo.

Menanggapi itu, Prabowo sendiri langsung merapat dengan memanggil jajaran petinggi partai. Hasil rapat tersebut, nantinya akan dibawa ke pertemuan lanjutan antara Gerindra dengan rekanan partai lain, seperti PKS, PAN, dan Demokrat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya