Kubu Prabowo: Teganya Ratna Sarumpaet Bohongi Kami

Dahnil menceritakan, sejak awal Prabowo, Amien Rais, Djoko Santoso, dan sejumlah tokoh tak pernah berburuk sangka dengan Ratna Sarumpaet.

oleh Nila Chrisna YulikaRatu Annisaa Suryasumirat diperbarui 03 Okt 2018, 16:15 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2018, 16:15 WIB
Ratna Sarumpaet
Ratna Sarumpaet (Nurwahyunan/Bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta - Tim calon presiden Prabowo Subianto mengaku kecewa dengan kebohongan yang dilakukan oleh Ratna Sarumpaet. Kepada Prabowo, Ratna mengaku dianiaya orang tak dikenal di Bandara Husein Sastranegara, Bandung.

"Tega Bu Ratna membohongi kami," kata juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak kepada Liputan6.com, Jakarta, Rabu (3/10/2018).

Dahnil menceritakan, sejak awal Prabowo, Amien Rais, Djoko Santoso dan sejumlah tokoh tak pernah berburuk sangka dengan Ratna Sarumpaet. Sehingga, ketika Ratna datang dan menceritakan dia dianiaya, mereka prihatin dan berniat membantu.

"Tentu kami ingin membantu perempuan sepuh yang merasa dirinya dianiaya. Meski ternyata berbohong, karena ketika menceritakan sangat yakin dan penuh kesedihan. Tentu sebagai manusia Pak Prabowo tersentuh," ucap Dahnil.

Saat itu pula, kata Dahnil, Prabowo ingin membantu Ratna Sarumpaet. "Ternyata semuanya bohong dan kami menyesalkan," kata dia.

Dahnil mengatakan dia tak berencana menemui Ratna Sarumpaet setelah kebohongan ini.

"Kami kecewa dengan tindakan pembohongan terhadap kami seperti cara sistematis, kemudian membohongi Pak Prabowo dan kawan-kawan," kata dia.

Dahnil mengaku belum mengetahui apa yang akan dilakukan Prabowo dan timnya kepada Ratna Sarumpaet.

"Saya akan tanya dulu bagaimana sikap resmi. Yang jelas kami kecewa dan merasa dibohongi, kebaikan hati Pak Prabowo dan seluruh tim dimanipulasi menjadi sebuah kebohongan. Tega Bu Ratna membohongi kami," tandas Dahnil.

 

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pengakuan Ratna Sarumpaet

Aktivis sosial Ratna Sarumpaet mengklarifikasi berita tentang penganiayaannya. Dia mengaku tidak dianiaya siapa pun.

"Apa yang saya katakan ini akan menyanggah adanya penganiayaan," kata Ratna di konferensi pers, Jakarta, Rabu (3/10/2018).

Dia mengaku telah datang ke rumah sakit pada 21 September 2018 untuk menemui dokter bedah plastik. Dia mengaku menjalani prosedur sedot lemak di sana.

"Tanggal 21, saya mendatangi rumah sakit menemui dokter Sidik, dokter bedah plastik. Kedatangan ke situ karena kami sepakat Beliau akan menyedot lemak. Dokter Sidik adalah dokter yang saya percaya," ujar Ratna Sarumpaet.

Dia juga mengaku kaget setelah melihat memar-memar usai operasi sedot lemak. Dokter pun menjelaskan, jika memar itu biasa muncul setelah operasi plastik.

Respons PDIP

Kritik terhadap sikap kubu Prabowo dalam merespons apa yang diklaim Ratna Sarumpaet dilayangkan PDIP. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menuturkan, kubu Prabowo lebih memberi perhatian pada Ratna Sarumpaet daripada korban bencana alam.

PDI Perjuangan menganggap bahwa kepentingan kelompok seperti terlalu dikedepankan karena mengangkat penganiayaan yang belum jelas, padahal seluruh bangsa tengah berduka akibat bencana gempa bumi dan tsunami yang menimpa Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah.

Tindakan Tim Prabowo tersebut seakan menunjukkan kepentingan politik yang lebih dominan daripada mendengarkan suara kemanusiaaan untuk membantu korban bencana alam.

"Kita ini negara hukum. Jika tim pemenangan Prabowo-Sandi betul-betul memiliki bukti otentik atas penganiayaan tersebut, segera laporkan polisi. Tempuh jalur hukum dan minta visum et repertum sehingga publik mendapatkan kejelasan atas persoalan tersebut," kata Hasto dalam keterangan tertulis, Rabu (3/10/2018).

Hasto menegaskan bahwa PDI Perjuangan mengajak seluruh warga bangsa, khususnya para elit politik, agar benar-benar bertindak tulus, mengedepankan mata hati, dan memperkuat bela rasa serta melakukan hal-hal nyata untuk membantu korban bencana alam.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya