Kemendagri Minta Media Blur Gambar KTP Jika Akan Ditayangkan

Zudan mengimbau kepada pers tidak menampilkan gambar data kependudukan secara utuh ketika membuat berita.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Feb 2022, 15:48 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2019, 22:06 WIB
ilustrasi KTP
ilustrasi KTP

Liputan6.com, Jakarta - Kemendagri telah berkoordinasi dengan Kominfo terkait dugaan jual beli Kartu Keluarga (KK) dan Nomor Induk Kependudukan NIK di media sosial. Dirjen Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh minta Kominfo memblokir gambar data-data tersebut.

"Kalau Kominfo kan kita sudah berkoordinasi dengan Pak Samuel (Dirjen Aptika Kominfo) untuk take down kalau ada gambar-gambar KTP el dan KK yang ada di medsos. Dari Kominfo sedang melakukan profiling itu," kata Zudan saat ditemui di kantor Ombudsman RI, Jakarta, Selasa (30/7/2019).

Kemudian, Zudan mengimbau kepada pers tidak menampilkan gambar data kependudukan secara utuh ketika membuat berita.

"Dan kepada rekan-rekan media saya minta tolong agar ketika bikin berita jangan difoto jelas utuh, KTP el maupun KK nya ya. Tolong dibikin blur. Sebab itu nanti bisa disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," imbuhnya.

Zudan mengatakan, bahwa data masyarakat rentan disalahgunakan. Apalagi, masyarakat kerap memberikan datanya untuk keperluan sesuatu.

"Maka saya berikan saran kepada masyarakat. Kalau masyarakat memberikan datanya ke bank, buatlah konsen(sus). Buat perjanjian sama bank. Jangan data saya digunakan untuk keperluan di luar transaksi," ujar Zudan.

"Dengan asuransi juga buat konsen jangan digunakan untuk keperluan lain di luar asuransi ini. Jadi tidak boleh untuk marketing, tidak boleh untuk profiling penduduk dan lain-lain," tuturnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Hati-Hati Berikan Data

Zudan mengingatkan supaya masyarakat sangat hati-hati memberikan data ke lain pihak.

"Jangan dishare-share ke mana-mana. Siapapun yang minat mengikuti techfin, hati-hati di sana sekarang banyak rentenir elektronik. Hati-hati berikan data di sana," pungkasnya.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya