3 Korban Longsor di Sukajaya Bogor Belum Ditemukan, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak

Tim mengalami banyak kendala dalam melakukan pencarian korban longsor.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 04 Jan 2020, 02:31 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2020, 02:31 WIB
Longsor
Tim SAR mencari korban longso di Sukajaya Bogor. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Bogor - Tim gabungan Brimob Polda Jabar masih mencari tiga warga yang diduga masih tertimbun tanah saat bencana tanah longsor menerjang Kampung Sinar Harapan, Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor pada Rabu (1/1/2020).

Ketiga orang tersebut atas nama Amri (65), Maesaroh (25), dan Cici (10). Ketiganya masih memiliki ikatan saudara. Kejadian ini juga menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Empat orang meninggal yakni Charly (5), Asti (45), Muhammad Hudri (24), dan Rumsah (65)

Komandan Satuan Brimob Polda Jabar Kombes Asep Saepudin mengatakan, tim SAR gabungan yang berasal dari berbagai lembaga mulai dari TNI, Polri, BPBD serta relawan masih melakukan proses pencarian di beberapa titik yang diduga terdapat korban tertimbun longsor.

"Hari ini pencarian korban belum membuahkan hasil," kata Asep ditemui lokasi longsor, Jumat (3/1/2020).

Tim mengalami banyak kendala dalam melakukan pencarian korban longsor. Selain masih terjadi pergerakan tanah, pencarian juga menggunakan alat seadanya karena alat berat tidak bisa masuk ke lokasi longsor.

"Lumpur juga masih basah dan sangat dalam, makanya kami membuat teknik dengan menyemprot dengan air di titik-titik lokasi yang disinyalir terdapat korban tertimbun longsor," terangnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga mendatangkan tiga anjing pelacak jenis Herder, Labrador dan Milinois untuk membantu proses pencarian korban yang diduga masih tertimbun longsor.

Sejak hari pertama pencarian, tim SAR harus beberapa kali menunda mencari korban yang hilang. Hal ini karena turun hujan yang dikhawatirkan mengakibatkan longsor susulan.

"Hari ini juga pencarian kita hentikan tadi siang karena diguyur hujan dan dilanjutkan esok hari," kata dia.

Asep menambahkan, kawasan pemukiman penduduk yang terdampak longsor saat ini sudah diungsikan ke posko-posko pengungsian.

"Seputar kampung itu sudah kita pasang police line supaya tidak ada orang yang masuk kawasan itu. Sebab di atas tebing itu sudah terjadi retakan dan sewaktu-waktu bisa longsor kembali," kata dia.

Sementara itu Iwan Setiawan (48) warga setempat menyebut ada sekitar 18 bangunan yang rata dengan tanah akibat diterjang longsor. Dari 18 bangunan itu terdiri dari rumah warga, masjid, dan majlis taklim.

"Yang terdampak longsor juga banyak. Terancam longsor juga banyak," kata Iwan.

Saat ini, seluruh warga Kampung Sinar Harapan mengungsi di beberapa lokasi. Ada yang tinggal di sekolahan, kantor desa maupun rumah sanak saudara mereka.

Selain di Sinar Harapan, kampung sebelah yakni di Kampung Banar juga mengalami nasib serupa. Rumah warga banyak yang tertimbun longsor. Namun belum diketahui berapa jumlah bangunan di wilayah itu yang rusak.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya