Kemendikbud Bentuk Tim Tanggulangi Kekerasan Seksual hingga Radikalisme di Kampus

Nizam menyebut pihaknya menaruh perhatian yang serius akan kasus kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan kampus.

oleh Yopi Makdori diperbarui 14 Mar 2020, 10:04 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2020, 10:04 WIB
Kampus
ilustrasi Foto Kampus (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Plt Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nizam mengatakan, akan membentuk sebuah tim yang disebut Tim Kampus Aman guna menanggulangi kekerasan seksual, radikalisme, serta perundungaan di kampus.

"Saat ini kementerian membentuk satu tim untuk nanti kita tuangkan dalam peraturan-peraturan. Sebenarnya sudah ada, tapi kita perlu lagi mendorong perlindungan atau kampus yang aman ya dari pelecehan seksual, dari bullying, aman dari radikalisme, aman dari kejahatan-kejahatan yang terjadi di kampus," kata Nizam kala ditemui di Four Points Hotel, Makassar, Jumat malam (13/3/2020).

Nizam menyebut pihaknya menaruh perhatian yang serius akan kasus kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan kampus. Ia mengharapkan bahwa kampus menjadi tempat yang aman untuk mahasiswa mengembangkan diri.

"Jadi kita menjadikan kampus sebagai tempat para mahasiswa itu mengembangkan diri mengembangkan potensinya, mengembangkan hobinya dalam kondisi yang aman dan kondusif," harapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tim Terdiri dari Ahli dan Pakar

Kampus
ilustrasi Foto Kampus (iStockphoto)

Dia menyebut, tim tersebut akan terdiri dari beberapa kalangan. Utamanya para akademisi guna meramu kebijakan untuk memerangi berbagai masalah di kampus itu.

"Ada beberapa ahli terdiri dari pakar, ada pakar gender, pakar psikologi dan masukan-masukan dari beberapa kampus. Karena ada beberapa kampus yg mempunyai protap yang sangat bagus untuk mengantisipasi dan menghindari kasus-kasus semacam itu. Nah nanti kita sarikan untuk didesiminasikan ke kampus-kampus," ucapnya.

Nizam berkomitmen akan secepatnya membentuk tim tersebut. "Secepatnya. Kita siapkan semua peraturan-peraturan kemudian pedoman- pedoman," tutur Nizam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya