Mendagri Pelajari Cara Korea Selatan Gelar Pemilu di Tengah Pandemi Corona

Berkaca dari Korea Selatan yang bisa tetap melaksanakan Pemilu sesuai jadwal di tengah pandemi, Tito optimis bagaiamana hasil Pemilu saat itu justru menarik.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 08 Jun 2020, 20:58 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2020, 20:58 WIB
Mendagri Bahas Pilkada 2020 hingga PON Papua Bersama DPR
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat Rapat Kerja dengan Komisi II DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/2/2020). Rapat tersebut membahas berbagai isu, di antaranya Pilkada 2020 dan pengamanan kontingen PON selama berada di Papua. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menerima kunjungan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, hari ini, Senin (8/6/2020). Pertemuan keduanya diketahui membahas soal pelaksanaan Pemilu 2020.

"Kita berdiskusi dapat masukan dari Pak Dubes mengenai pelaksanaan election," kata Tito di Gedung Kementerian Dalam Negeri, Jakarta.

Tito mengatakan, dalam pertemuan itu, dia banyak menggali informasi tentang bagaimana Korea Selatan melangsungkan Pemilu legislatif nasional mereka pada 15 April kemarin. Korea Selatan rupayanya juga telah melangsungkan tahapan mulai dari Januari sampai Maret.

"Saat Korea pada puncak pandemi dan angkanya sedang meningkat saat itu (terjadi Pemilu di Korsel)," jelas Tito.

Berkaca dari Korea Selatan yang bisa tetap melaksanakan Pemilu sesuai jadwal di tengah pandemi, Tito optimis bagaiamana hasil Pemilu saat itu justru menarik.

"Sejak 92, angka partisipasi tertinggi 96.2 persen. di tahun lalu 58 persen. itu tertinggi sejak 92," kata Tito menyinggung Pileg di Korea Selatan.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Tiga Pelajaran dari Pemilu Korea Selatan

Tito menambahkan Duta Besar Korea Selatan, memberi banyak masukan kepada pemerintah Indonesia, djantaranya dukungan publik yang sangat tinggi dalam rangka diantaranya untuk menghadapi persoalan Covid.

Tito mencatat, sedikitnya ada tiga hal yang menjadi konsen bila melaksanakn Pemilu di masa pandemi. Khususya menyangkut protokol kesehatan.

Pertama, bagaimana memberlakukan hak pilih terhadap mereka yang positif. Kedua, bagaimana memberikan hak pilih terhadap mereka yangg di karantina. Tiga,  bagaimana kepada mereka yang memiliki hak pilih secara umum.

"Jenis-jenis protektif seperti apa saat (dilakukan) saat Pemilunya. (Misal) mereka menggunakan faceshild, masker dan glove," contoh Tito menandasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya