Dukcapil Tangerang Selatan Kembali Layani Warga Secara Tatap Muka

Layanan Dukcapil yang sebelumnya diselenggarakan di pusat perbelanjaan, juga direncanakan akan beroperasi.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 15 Jun 2020, 12:40 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2020, 12:39 WIB
Kemudahan Cetak Dokumen Kependudukan Lewat Mesin ADM
Seorang pelajar melakukan perekaman data sebelum mencetak Kartu Tanda Penduduk (KTP) lewat Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) di Teras Kota, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin (24/2/2020). Mesin ADM dapat mencetak 50 KIA per hari. (merdeka.com/Magang/Muhammad Fayyadh)

Liputan6.com, Jakarta - Pelayanan Administrasi Kependudukan untuk warga Kota Tangerang Selatan kembali dibuka untuk melayani langsung secara tatap muka. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) sebelumnya membuka layanan tersebut secara online karena pandemi Covid-19.

Kepala Dukcapil Kota Tangerang Selatan Dedi Budiawan menjelaskan, dibukanya kembali layanan administrasi kependudukan ini untuk memberi kemudahan kepada warga Kota Tangsel, dalam pengurusan dokumen kependudukannya, bagi warga yang belum mahir menggunakan basis digital online.

"Tentunya, dengan menerapkan social distancing dan protokol kesehatan Covid-19," kata Dedi Budiawan, Senin (15/6/2020).

Dengan dibukanya kembali layanan tatap muka di masa PSBB tahap ke empat ini, warga kembali mengurus Kartu Keluarga, Akta Kelahiran, Perekaman e-Ktp, Surat Pindah, dan lainnya.

Selain layanan di kantor-kantor pemerintahan, layanan Dukcapil yang sebelumnya diselenggarakan di pusat perbelanjaan, juga direncanakan akan beroperasi. "Seperti juga layanan yang ada di Mal Teraskota, Mal Living World Alam Sutera," ujar Dedi.

Ilustrasi e-KTP
Ilustrasi E-KTP. (Liputan6.com/Rita Ayuningtyas)

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pembatasan

Dengan kembali dibukanya pelayanan itu, Dedi berharap, masyarakat yang tidak bisa dengan cara online, terbantu mengurus dokumen pribadi untuk sejumlah keperluan.

Meski begitu, guna meminimalisir adanya kepadatan dan penumpukan orang dalam pelayanan tersebut, pihaknya membatasi layanan di kantor-kantor dan mal yang ada.

"Normalnya maksimal 2.000 orang, di masa ini hanya 1.000 orang. Dengan memerhatikan protokol kesehatan, menggunakan masker, cuci tangan dan sebagainya," ungkap Dedi. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya