Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo meminta Kementerian Kesehatan segera mencairkan insentif bagi tenaga medis yang menangani covid-19. Jokowi bahkan meminta agar prosesnya disederhanakan dan tidak bertele-tele.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo merespon positif statemen itu. Menurut Ganjar, persoalan insentif untuk tenaga medis memang sudah lama ditunggu.
Baca Juga
"Beberapa (tenaga medis) sudah mengeluh ke saya secara langsung, pak sebenarnya kami jadi nggak sih mendapatkan insentif? kapan dapatnya karena kami sudah kerja luar biasa. Menurut saya itu wajar, itu manusiawi," kata Ganjar ditemui usai memimpin rapat penanganan covid-19 di Gedung A lantai 2 kantor Gubernur Jateng, Senin (29/6).
Advertisement
Ganjar menerangkan, pihaknya sudah menyampaikan pengajuan terkait insentif untuk tenaga medis yang menangani Covid-19 dari Jawa Tengah ke pemerintah pusat. Dengan adanya pidato Presiden itu, menurutnya bisa menjadi dorongan agar pencairan bisa lebih cepat.
"Kami sudah kirimkan datanya ke pusat, alhamdulillah pak Jokowi menyampaikan pidato itu. Ini bagus, jadi momentumnya pas. Mudah-mudahan segera cair," tegasnya.
Hanya saja lanjut Ganjar, ada persoalan dialami Kabupaten/Kota di Jawa Tengah terkait pencairan insentif tenaga medis itu. Para tenaga medis di lini tiga dengan SK dari Bupati/Wali Kota lanjut dia, tidak termasuk dalam daftar penerima insentif tersebut.
"Ini yang jadi masalahnya, makanya banyak Bupati/Wali Kota yang tanya, ini yang mau cover siapa," terangnya.
Ganjar menerangkan, apabila para tenaga medis lini tiga itu nantinya ditarik ke pusat sama dengan yang di Provinsi, maka itu lebih baik. Namun, apabila tidak difasilitasi maka pihaknya akan menganggarkan sendiri agar semuanya tercover.
"Kalau tidak bisa dapat dari pemerintah pusat, nanti kami akan anggarkan sendiri. Memang harus ada refocusing lagi untuk memberikan jaminan pada tenaga kesehatan yang ada di lini tiga itu," tutupnya.
(*)