Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir diam-diam mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan. Erick yang masuk ke markas antirasuah melalui pintu belakang diterima oleh kelima komisioner KPK.
Wakil Ketua KPK Nawawi Pamolango tak membantah jika dalam pertemuan tersebut Erick sempat mengungkap potensi terjadinya tindak pidana korupsi di sejumlah BUMN.
Baca Juga
"Tidak secara khusus, hanya menyebutkan ruang-ruang yang potensi terjadinya tindak pidana korupsi di sejumlah BUMN," ujar Nawawi Pamolango saat dikonfirmasi, Rabu (8/7/2020).
Advertisement
Namun, Nawawi tak mau mengungkap lebih detail potensi rawan korupsi di BUMN yang disinggung Erick Thohir. Meski demikian, dia berjanji jika ditemukan tindak pidana korupsi di BUMN, maka akan ditindaklanjuti oleh pihaknya.
"Sudah pasti dan ada monitoring secara khusus yang akan dilakukan, termasuk kemungkinan untuk melakukan penyelidikan," jelasnya.
Seperti diketahui, Erick Thohir mengungkap bahwa saat ini sudah ada 53 kasus korupsi di tubuh BUMN yang merugikan negara.
"Ya memang sekarang ini sudah 53 kasus korupsi yang saya temukan saat ini," ungkap Erick Thohir dalam sesi webinar, Kamis 2 Juli 2020.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Memetakan
Dia kemudian memetakan mana saja BUMN yang bergerak di bidang pelayanan publik, bisnis, atau campuran dari keduanya. Langkah itu dimaksudkan agar tidak timbul kecurigaan antar sesama perusahaan pelat merah.
"Ini kita mapping supaya KPI (Key Performance Indicator) direksi jelas dan tidak ada iri-irian satu sama lain," jelas dia.
Advertisement