Lumpur Urukan Tanah Resahkan Warga Bekasi

Warga RW 14 Perumahan Bulak Kapal Permai, Jatimulya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengeluhkan kondisi jalan lingkungan yang kotor akibat genangan lumpur

oleh Bam Sinulingga diperbarui 23 Sep 2020, 06:01 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2020, 06:01 WIB
Urukan tanah yang meluber membuat resah warga Bekasi. (Bam Sinulingga/Liputan6.com).
Urukan tanah yang meluber membuat resah warga Bekasi. (Bam Sinulingga/Liputan6.com).

Liputan6.com, Bekasi - Warga RW 14 Perumahan Bulak Kapal Permai, Jatimulya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengeluhkan kondisi jalan lingkungan yang kotor akibat genangan lumpur. Lumpur disebut berasal dari urukan tanah fasos fasum yang diguyur hujan, Minggu 20 September 2020.

Jalan-jalan sekitar perumahan warga tertutup rata oleh lumpur. Selain mengotori lingkungan, genangan lumpur juga dianggap membahayakan keselamatan pengguna jalan yang melintas. Terutama pengendara roda dua yang harus ekstra hati-hati, dikarenakan kondisi jalan yang licin.

Pemandangan ini pun sontak membuat warga meradang karena lumpur yang menyebar dan mengotori jalan-jalan perumahan. Terlebih warga menjadi kesulitan melakukan aktivitas akibat genangan lumpur.

"Lokasi fasos fasum yang diuruk, kena hujan, meleleh dan mengalir ke perumahan. Lumpur masuk ke jalanan semua hingga banyak yang kepeleset dan jalanan kotor," kata warga setempat, Toto Istianto kepada Liputan6.com, Selasa (22/9/1010).

Pria yang pernah menjabat sebagai Ketua RW 14 Perumahan Bulak Kapal Permai Bekasi itu mengatakan, sedikitnya ada 6 dari 16 RT di RW 14 yang terdampak lumpur. Sebagian lumpur, bahkan ada yang masuk hingga pekarangan rumah warga.

"Beberapa rumah warga kemasukan lumpur. Hujan sebentar saja sudah seperti ini, bagaimana kalau musim hujan," keluhnya.

Sebelumnya, lokasi lahan diketahui digunakan oleh sekelompok mahasiswa untuk kegiatan apel. Hujan yang mengguyur, membuat urukan tanah sekejap menjadi lumpur.

Luapan lumpur kemudian mengalir ke jalan perumahan. Kondisi diperparah dengan kepulangan mahasiswa yang meninggalkan sisa lumpur di sepanjang jalan perumahan yang dilewati.

Warga perumahan yang naik pitam, kemudian melayangkan protes terhadap kegiatan tersebut. Mereka meminta lahan segera ditutup agar tak lagi menimbulkan luapan lumpur yang menggenangi jalan perumahan. Sempat terjadi ketegangan antara warga dan pihak kampus saat aksi protes berlangsung.

Selain itu warga juga mendesak lurah setempat untuk turun tangan menyelesaikan permasalahan yang dianggap telah merugikan warga perumahan Bulak Kapal Permai Bekasi.

"Kami minta agar pak lurah dapat menyelesaikan masalah ini. Mohon dibantu kami rakyat kecil yang terkena dampaknya," imbuh Toto.

Minta Maaf

Sementara Suroyo selaku pihak kampus mengatakan, protes warga disebabkan sisa lumpur yang melekat di sepatu dan juga kendaraan para peserta kegiatan, yang menempel di sepanjang jalan sehingga menyebabkan kotor.

"Selanjutnya mahasiswa dan panitia apel bertanggungjawab penuh mendatangkan 2 mobil damkar untuk sama-sama membersihkan. Alhamdulilah sampai maghrib semua kotoran di jalan bersih," akunya.

Atas kejadian ini, Suroyo pun meminta maaf kepada warga perumahan atas kelalaian para peserta apel, yang menyebabkan ketidaknyamanan dan sempat membuat kondisi menjadi tidak kondusif.

"Saya atas nama kampus minta maaf atas ketidaknyamanan warga, akibat mahasiswa yang telah disediakan akses jalan sendiri, tetapi memilih jalan pintas," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya